Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/08/18 |
|
Selasa, 18 Agustus 2009
|
|
Judul: Hukuman untuk penista umat-Nya Namun yang ditegur Tuhan melalui Yehezkiel kepada bani Amon dan Moab adalah karena mereka turut mensyukuri aib yang sedang menimpa umat Tuhan. Memang Yehuda sedang dihukum Tuhan karena melanggar kekudusan Allah. Allah memakai bangsa Babel untuk menghukum mereka dengan cara menghancurkan bait Allah mereka. Sikap Amon dan Moab yang meremehkan Yehuda, dan menganggapnya sama saja seperti bangsa-bangsa lain adalah sikap sombong dan tidak berkenan kepada Allah (ayat 8). Untuk sikap seperti itu, Tuhan mengacungkan tangan-Nya melawan Amon dan Moab. Amon akan dihancurkan (ayat 7), Moab akan dikirimkan ke bangsa asing untuk menjajah mereka (ayat 9). Mereka akan menjadi contoh kengerian hukuman Tuhan lewat bangsa Babel (ayat 10-11). Dengan demikian bani Amon serta Moab akan mengetahui \'bahwa Aku Tuhan\'(ay. 7b., 11). Bagi Tuhan, mengolok-olok pelayanan/pekerjaan Tuhan yang sedang porak-poranda atau membawa kehancuran bagi kedaulatan umat-Nya adalah satu perbuatan yang melawan diri-Nya. Sampai sekarang sikap dan tindakan seperti ini juga terus menimpa umat Tuhan. Tidak jarang orang Kristen diolok dan diejek, bahwa Tuhan tidak berkuasa atau tidak peduli pada mereka, terutama saat sedang ditimpa kemalangan. Kadang memang kita mengalami musibah karena kita sendiri yang tidak hidup kudus. Namun Tuhan tidak akan tinggal diam bila umat-Nya diperlakukan tidak adil. Ia pasti membela pada waktu-Nya. Yang penting, kita tidak diajar Tuhan untuk membalas atau mengutuk. Serahkan pada Tuhan, Dia tahu menyatakan kebenaran serta menghukum musuh-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |