Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/08/18 |
|
Rabu, 18 Agustus 2010
|
|
Judul: Tenang dekat Tuhan Kepada setiap kita, Allah telah memberikan takaran yang pas sesuai porsi kita (1c-d, bdk. Rm. 12:3). Yang menjadi bagian kita, harus kita pertanggungjawabkan kepada Allah dan yang bukan bagian kita, harus kita percayakan kepada Dia. Manusia seringkali merasa tidak puas dengan bagiannya. Ia ingin menjadi yang paling top dalam segala upayanya: menjadi orang terkaya, gereja dengan jemaat terbanyak, orang yang paling dibutuhkan, orang yang paling berkuasa dlsb. Kita ingin menjadi yang paling ini dan paling itu sehingga kalau bisa dunia tidak berputar tanpa kehadiran kita. Mental seperti inilah yang seringkali merusak diri kita dan juga gereja. Orang yang memiliki mental seperti ini merasa dirinya tidak aman sebelum tiba di puncak. Begitu tiba di puncak, dia merasa tidak aman bila tidak terus menambah ketinggian hingga semakin jauh berada di atas orang lain. Pada akhirnya, alih-alih menjadi yang terbaik di bidang yang Tuhan percayakan, dia hanya menjadi biasa-biasa saja walau menguasai banyak bidang. Alih-alih bisa jadi berkat bagi lingkungannya, gereja malah memilih prestasi dalam hal jumlah, bukan membina serta mengutus orang-orang yang Tuhan telah percayakan. Tenang di dekat Tuhan membuat kita peka akan apa yang Tuhan ingin kita kerjakan dalam hidup ini. Jadilah alat anugerah Tuhan yang terbaik, bukan karena ambisi, tetapi karena mengenal rencana-Nya dalam hidup ini!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |