Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/08/19 |
|
Selasa, 19 Agustus 2014
|
|
Judul: Lanjutkan! Karena Paulus berstatus sebagai tahanan rumah (16), ia pun mengundang mereka untuk datang (17). Di dalam pertemuan itu, Paulus menjelaskan bahwa ia tidak melawan bangsa dan adat istiadat mereka. Pemerintah Roma sendiri telah menyatakan bahwa ia tidak bersalah (18). Namun ia naik banding kepada kaisar karena orang Yahudi menentang hal itu (19). Semua itu terjadi karena janji Allah kepada Israel mengenai Juruselamat dan keselamatan yang akan mereka terima (20). Pertemuan itu ternyata tidak cukup satu kali karena para pemimpin itu masih ingin mendengarkan penjelasan lebih lanjut (22). Dalam pertemuan kedua, Paulus menjelaskan bahwa Yesus adalah penggenapan dari pengharapan orang Yahudi (23). Maka untuk ketiga kalinya Paulus mencatat karakteristik respons orang Yahudi terhadap Injil (24, 13:46, 18:6, bdk. Rm. 11:7-10). Memang jauh sebelumnya, Tuhan telah berkata kepada Yesaya bahwa orang Yahudi tidak akan percaya pada pesan Allah yang disampaikan si nabi kepada mereka (25-27, bdk. Yes. 6:9-10). Paulus melihat bahwa firman Tuhan kepada nabi Yesaya juga terjadi pada saat itu. Maka Paulus kemudian memusatkan perhatiannya untuk melayani bangsa-bangsa lain (28, bdk. Rm. 1:16). Sayang sekali, Kisah Para Rasul berakhir bukan dengan keselamatan bangsa Israel, tetapi dengan penolakan mereka terhadap Injil. Meski demikian Injil masih terus diberitakan lalu dipercayai oleh orang-orang nonYahudi. Maka Kisah Para Rasul menjadi kisah penyebaran Injil, mulai dari Yerusalem sampai ke ujung bumi, mulai dari orang Yahudi sampai kepada orang nonYahudi. Kita, orang non Yahudi yang hidup dua puluh abad setelah Kisah Para Rasul, adalah bagian dari kisah penyebaran Injil itu. Marilah kita lanjutkan kisah itu dengan menyebarkannya juga. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |