Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/08/19 |
|
Jumat, 19 Agustus 2022 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)
|
|
Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik anaknya. Orang tua harus mendidik anak-anaknya agar mereka senantiasa hidup menurut firman Tuhan. Didikan orang tua itu penting agar anak tahu bagaimana seharusnya dia hidup dengan benar dan dengan siapa dia harus bergaul. Melalui didikan orang tua, anak juga belajar berkata benar. Maka, didikan orang tua harus selalu diindahkan, meskipun mungkin orang tua keras dalam mendidik. Amsal 13 ini dengan jelas memperlihatkan bahwa seorang anak yang memiliki hati yang bijaksana dan cakap adalah hasil pendidikan keluarga (1a). Isi pasal ini memang menunjukkan tradisi pendidikan anak di lingkungan orang Yahudi. Pendidikan dimulai dari keluarga. Orang tua memiliki peran besar dalam mendidik anaknya. Di rumah anak dilatih disiplin menaati aturan-aturan atau hukum-hukum orang Yahudi. Anak akan ditegur atau diberi peringatan jika dia melakukan kesalahan. Anak juga diajar tentang berkata yang benar, bekerja sesuai dengan yang dikehendaki Allah, perilaku dalam pergaulan dan hal-hal lain yang membuat seseorang dihargai dalam hidupnya. Penyebutan kata tongkat (24), tidak harus diartikan sebagai penggunaan kekerasan dalam mendidik. Yang dimaksud adalah koreksi, karena kata Ibrani dari tongkat dapat diartikan sebagai koreksi. Orang tua mengoreksi dan mendisiplinkan anaknya agar mereka tahu mana yang benar dan mana yang salah agar tidak mendapat cemoohan (18). Tanpa koreksi dan disiplin, anak akan hidup menurut pikirannya sendiri dan bisa saja melanggar firman Tuhan. Demikian juga, anak harus mau dididik dan didisiplinkan oleh orang tuanya. Kitab Amsal mengingatkan orang tua agar tidak menyerahkan pendidikan anak hanya kepada orang lain, khususnya kepada guru di sekolah. Orang tua bertanggung jawab membangun karakter anak yang baik sesuai dengan iman Kristen. Hal itu dimulai di rumah sejak usia dini anak. Didiklah anak dengan benar agar mereka tumbuh sebagai anak-anak orang beriman yang takut akan Tuhan, mengerti didikan yang benar dan mampu melakukannya. [MTH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |