Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/08/19 |
|
Sabtu, 19 Agustus 2023 (Minggu ke-11 sesudah Pentakosta)
|
|
Hidup memang harus penuh kewaspadaan. Ada banyak bahaya yang mungkin merintangi kita. Namun, jika kita jatuh kepada kecurigaan yang tak perlu, hal itu merugikan diri kita sendiri. Bisa jadi, kita kehilangan kesempatan untuk membuka relasi yang lebih luas. Hanun, raja bani Amon, mengalami nasib buruk karena ia curiga secara berlebihan kepada Daud. Raja Hanun menggantikan Nahas, ayahnya, yang telah wafat (1). Rupanya Nahas dan Daud memiliki relasi yang baik. Daud menunjukkan rasa belasungkawa kepada Hanun sebagai tanda persahabatan dengan mendiang Raja Nahas (2). Untuk itu, ia mengirimkan utusannya. Sayangnya, sesampainya para utusan Daud itu, Hanun mengikuti nasihat pemuka-pemuka bani Anon yang menganggap bahwa para utusan itu adalah mata-mata Israel yang datang untuk menyelidiki bani Amon (3-4). Itikad baik Daud dibalas dengan hal yang sebaliknya. Hanun mempermalukan para utusan Daud (5). Akibat peristiwa tersebut, perang pun pecah antara Israel dan Amon. Bani Amon segera merekrut pasukannya dari negeri-negeri sekitar. Sementara itu, Daud mengutus Yoab dan Abisai untuk menghadapi serangan Amon. Pada akhirnya, Israel dalam penyertaan Tuhan berhasil mengalahkan Amon. Bani Amon harus menanggung kerugian besar yang sebetulnya tak perlu terjadi jikalau Hanun tidak terburu-buru mengambil keputusan yang dilandaskan pada kecurigaan. Dalam hidup kita sehari-hari patutlah disadari bahwa kecurigaan kepada orang lain bisa mendatangkan hal-hal yang buruk pada kita. Sebagaimana Hanun, dari kecurigaan itu dihasilkanlah keputusan yang tidak bijaksana, terutama terkait dengan sikap kita terhadap orang yang kita curigai. Kewaspadaan memang baik, tetapi kecurigaan berlebihan justru harus lebih kita waspadai. Patutlah juga kita menyadari bahwa Allah dapat bekerja melalui orang-orang yang datang ke dalam hidup kita dan dengan tulus ingin membantu kita. Bila hati dan pikiran kita dikuasai kecurigaan, kita malah menolak kebaikan dan menjatuhkan diri sendiri [WDN] Baca Gali Alkitab 8 Pemeliharaan Allah atas umat milik-Nya mendapatkan perhatian khusus dari penulis Kitab 1 Tawarikh. Penulis mencatat penyebab dari kesalahpahaman antara Daud dengan Hanun yang berujung pada peperangan. Dalam perang itu, pasukan Daud yang dipimpin oleh Yoab dan Abisai menang terhadap pasukan bani Aram dan bani Amon. Demikianlah, Daud berhasil menumpas usaha pasukan Aram untuk menyerang Israel. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |