Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/08/20 |
|
Kamis, 20 Agustus 2015
|
|
Judul: Aman dalam Perlindungan-Nya Rasa takut dan tidak tenteram sedang melanda penduduk Gilgal yang mengalami bencana kelaparan (38). Bencana ini disebabkan oleh hukuman Allah terhadap bangsa Israel yang menyembah berhala. Para nabi Allah juga terkena imbas bencana ini. Dalam kondisi seperti ini, Allah mengutus Elisa ke Gilgal untuk menghibur dan menguatkan mereka. Ada dua penghiburan dari Allah melalui nabi Elisa di Gilgal. Pertama, menawarkan racun dalam kuali yang berisi makanan. Kehadiran Elisa di Gilgal seperti embun di pagi hari yang memberikan harapan. Saat itu, Elisa dikunjungi seratus orang nabi dari Gilgal (38a), yang datang untuk mendengar firman Allah. Elisa bukan hanya memberi makanan rohani bagi mereka, tetapi juga memberikan makanan jasmani. Sup makanan yang dimasak dari sayuran dan labu liar ternyata mengandung racun dan rasanya pun sangat pahit. Tidak heran ada seorang dari mereka yang mengatakan ada maut dalam kuali (38b-40). Dengan kuasa Allah, Elisa menawari tepung dan melemparkannya ke dalam kuali sehingga sup tersebut aman disantap bersama (41). Kedua, memberi makan seratus orang nabi. Bagaimana mungkin dengan dua puluh roti jelai dan sedikit gandum bisa mengenyangkan perut orang banyak. Bujang Elisa menganggap hal itu mustahil (43a). Sebaliknya, Elisa percaya bahwa Allah yang akan memberi makan umat pilihan-Nya. Dengan sabda Allah, Elisa bukan hanya memberi mereka makan kenyang, tetapi makanan itu sampai tersisa (43b-44). Bersama Allah, hidup kita aman dalam tangan-Nya yang penuh kasih dan kuasa.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |