Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/08/21 |
|
Senin, 21 Agustus 2006
|
|
Judul: Bab terakhir hidupku Menurut Erik Erikson, pakar ilmu sosial dan kejiwaan, hanya ada dua macam orang tua, yang putus asa dan yang puas. Pergumulan paling menggelisahkan orang berusia lanjut adalah bagaimana mengisi kehidupan akhir mereka. Bagaimanakah Yosua mengisi bab terakhir hidupnya? Jika kita membaca kehidupan dari Yosua yang kini telah berusia lanjut, tampak bahwa tidak banyak hal yang menggelisahkannya dan juga tidak banyak keterangan tentang hal ini yang dicatat Alkitab (1). Namun, teks hari ini mengajarkan kita bahwa apa yang kita kerjakan pada masa muda kita menentukan masa tua kita. Semua pesan yang ditinggalkan Yosua kepada para penerusnya adalah pesan Tuhan kepada Yosua ketika dia masih muda dan penakut (6-9, bdk. Yos. 1:6-9). Pesan itu berkuasa karena didukung oleh hidup Yosua sendiri. Yosua telah lebih dahulu menyelami apa yang ia sekarang nasihatkan kepada penerusnya. Yosua berbicara sebagai seseorang yang telah menaati firman Tuhan, yang telah membuktikan sendiri bahwa semua perintah, janji, dan penyertaan Tuhan dalam firman-Nya itu benar adanya (Yos. 23:3-5, 10, 15). Kemuliaan Yosua yang telah lanjut usia itu tampak dari pancaran integritas imannya yang tidak NATO (No Action, Talk Only = tidak ada tindakan, hanya bicara saja). Dari Yosua kita belajar bahwa kemuliaan dan usia tua tidak datang bersamaan seiring dengan waktu, tapi seiring dengan pertumbuhan iman. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai! Dengan apa dan bagaimana kita mengisi hidup kita, itulah juga yang akan jadi buah yang kita petik di masa tua kita. Marilah menyiapkan bab terakhir hidup kita mulai dari sekarang, yakni dengan hidup berpaut senantiasa pada Tuhan dengan sepenuh hati (11). Jadilah penerus iman yang hidup dari para pendahulu kita untuk diteruskan kepada generasi-generasi sesudah kita. Lakukanlah: Orang yang lebih tua mendidik orang yang muda untuk berjalan dalam firman Tuhan, sambil menjaga diri sendiri tetap berpaut pada Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |