Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/08/22 |
|
Sabtu, 22 Agustus 2009
|
|
Judul: Cerai! Bolehkah? Kalau begitu tidak perlu menikah, hidup bersama saja tanpa ikatan perkawinan, tanpa komitmen. Gaya hidup seperti ini tidak sesuai firman Tuhan; di mata Tuhan adalah dosa. Paulus berkata, daripada jatuh dalam dosa, lebih baik menikah (ayat 1Kor. 7:2). Ingatkah dulu waktu Anda belum punya pacar, setiap hari khawatir kapan mendapat pacar? Waktu Anda sedang pacaran, Anda selalu menantikan kabar dari dia dan hati Anda selalu berbunga-bunga; Anda selalu menantikan saat bertemu si dia. Lalu setelah menikah, masakan Anda berkata: "Ia sudah terlalu menyakiti hatiku. Aku tak tahan lagi hidup bersama dia. Aku mau cerai saja!" Siapa yang berhak memutuskan ikatan perkawinan? Suami? Atau isteri? Tidak ada! Tak ada satu pun manusia yang berhak memutuskan ikatan perjanjian perkawinan. Paulus dalam 1Kor. 7:5 de-ngan tegas menulis, "Janganlah kamu saling menjauhi, ..." Tentunya hal ini berlaku untuk pasangan yang diberkati di gereja yaitu bagi suami dan isteri yang sudah mengucapkan janji pernikahan di hadapan jemaat. Pernikahan kudus adalah ikatan perjanjian (covenant) seperti perjanjian Allah dengan umat-Nya. Salah satu penyataan Allah kepada umat Israel adalah "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku." (Yes. 43:1) Hanya karena anugerah-Nya pasangan suami isteri dapat saling memberi diri, saling menerima apa adanya, saling mengampuni dan saling menguduskan. Kalau Anda sedang mengalami konflik dengan pasangan hidup Anda, berdoalah! Mintalah kasih setia Allah memenuhi kembali hati Anda. Ingatlah Yesus sudah memberi diri-Nya untuk Anda dan pasangan Anda. Anda dan dia adalah satu di dalam Tuhan. Hai pasutri Kristen, janganlah sedetikpun berpikir untuk cerai. Tidak ada kata \'cerai\' dalam kamus pernikahan Kristen!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |