Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/08/23 |
|
Minggu, 23 Agustus 2015
|
|
Judul: Resep Bahagia (1) Berbeda dengan Daud. Ia justru menemukan kebahagiaan ketika ia diampuni dosanya oleh Tuhan. Dosa apa yang dilakukan Daud? Dalam 2 Samuel 11-12 dicatat dosa perselingkuhannya dengan Batsyeba (pasal 11) dan dosa pembunuhan terhadap Uria, suami Batsyeba (pasal 12). Karena itu, Tuhan mengutus Natan untuk menegur dia. Menyadari dosanya, Daud berkata, "Aku sudah berdosa kepada Tuhan" (2Sam. 12:13) yang paralel dengan Mazmur 32:5, "Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: ‘Aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku, ’ dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku." Karena pengampunan sempurna dari Tuhan itu, maka Daud berseru "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan..." (1-2). Ia tahu bagaimana rasanya ketika ia berusaha menyembunyikan dosanya dari Tuhan. Makin disembunyikan, makin tertekanlah dia (3-4). Karena itu, ia membuka diri dan mengakuinya di hadapan Tuhan. Ketika Tuhan mengampuninya, ia beroleh ketenangan (5). Bagi Daud, resep bahagia adalah dengan mengaku dosa (5) dan terbuka terhadap ajaran Tuhan (8). Hasilnya, bahagia sejati. Bila masih ada dosa yang belum dibereskan di hadapan Tuhan, jangan keraskan hati! Segera akui dosa.Percayalah, ketika kita bertobat, Tuhan akan membimbing kita pada jalan yang benar (8) dan mengelilingi kita dengan kasih setia-Nya (10). Itulah sebabnya, pengampunan Tuhan membawa kebahagiaan sejati.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |