Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/08/23 |
|
Kamis, 23 Agustus 2018 (Minggu ke-13 sesudah Pentakosta)
|
|
Daud adalah orang yang diurapi Tuhan menjadi raja Israel untuk menggantikan Raja Saul. Dalam perjalanannya, Daud meninggalkan padang penggembalaan menjadi seorang prajurit kerajaan yang gagah perkasa. Tanpa cela dia memimpin tentara Israel. Kemenangan demi kemenangan diperolehnya. Karena kecemburuan Raja Saul, nyawa Daud menjadi terancam. Pelarian demi pelarian dijalani oleh Daud. Bahkan berpura-pura gila pun dilakoninya agar ia selamat dari bahaya dan maut. Memang benar pernyataan Daud dalam ayat 20: "kemalangan orang benar banyak!" Artinya, menjadi orang benar tidak selalu mulus jalannya. Menjadi orang benar bisa membuat orang lain memusuhinya. Ketika kebenaran itu dirasakan menghambat atau merugikan seseorang atau sekelompok orang. Mazmur Daud ini mengajak orang untuk menyadari konsekuensi menjadi orang benar. Namun bukan dalam nada putus asa, melainkan tetap penuh pengharapan. Sekalipun kemalangan orang benar banyak, Daud mengingatkan bahwa "mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong" (16). Tetapi, kemalangan tidak bisa menjadi alasan bagi seseorang untuk berhenti menjadi orang benar. Kemalangan tidak boleh dijadikan dasar untuk melakukan hal yang tidak benar. Walaupun kemalangan adalah kenyataan yang harus dihadapi, tetapi menjadi orang benar tetap harus dilakukan. Tantangan menjadi orang benar pada masa kini sungguh berat. Misalnya, tidak ikut korupsi, dijauhi oleh rekan sekerja karena dianggap menghambat proyek korupsi bersama. Segala kemalangan bisa membuat orang berpikir mencong, "Tak mengapa sesekali tidak berbuat benar. Toh semua orang melakukan hal yang sama." Namun belajar dari Daud, kita diajak untuk bertahan dalam kebenaran karena kita menyadari bahwa Tuhan akan menyertai orang benar. Doa: Tuhan, memang tidak mudah menjadi orang benar di dunia berdosa ini. Namun, kami berserah kepada-Mu dan bertekad menjalani hidup dengan benar. [THIE]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |