Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/08/24 |
|
Minggu 24 Agustus 2008
|
|
Judul: Peribadahan dan puji-pujian Sesuai dengan talentanya yang sudah terbukti, yaitu menggubah mazmur, Asaf dan saudara-saudaranya ditetapkan untuk melayani ibadah (ayat 37). Hal yang sama menjadi tugas Obed-Edom dan saudara-saudaranya, Heman dan Yedutun (ayat 41-42). Ketiga nama ini, Asaf, Heman, dan Yedutun dikemudian hari dikenal sebagai penggubah dan mungkin sekaligus pelantun nyanyian-nyanyian yang indah, yang kita bisa ikut menikmatinya di Kitab Mazmur. Secara khusus, Zadok, keturunan Harun, harus menyelenggarakan ibadah di Kemah Suci Tuhan, dengan satu jenis ibadah setiap pagi dan petang, sesuai dengan petunjuk Taurat (Kel. 29:38-46). Ibadah ini adalah bagian dari rangkaian ibadah yang lebih lengkap yang diatur di Taurat Musa: ibadah pagi dan petang, dilakukan setiap hari; ibadah Sabat, dilakukan setiap hari ketujuh; dan ibadah bulan baru, dilakukan setiap awal bulan. Di akhir perikop ini dicatatkan bahwa seluruh umat Allah, masing-masing, harus kembali ke rumah tangganya untuk melaksanakan tugas panggilan mereka secara bertanggungjawab ( 43). Demikian juga Daud pulang ke rumahnya. Menarik sekali, kata yang digunakan untuk Daud adalah "untuk memberkati". Ini menunjukkan tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga. Artinya melayani keluarga merupakan bagian dari ibadah kepada Tuhan. Renungkan: Ibadah yang sejati bukan dibatasi oleh dinding-dinding gereja, melainkan apa saja yang kita lakukan, sesuai dengan tugas dan panggilan kita masing-masing, di hadapan Tuhan dan untuk memberkati sesama!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |