Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/08/24 |
|
Selasa, 24 Agustus 2010
|
|
Judul: Tetap percaya pada kesetiaan Allah Yerusalem yang diyakini pemazmur sebagai takhta Allah Israel sehingga tidak mungkin akan runtuh, ternyata telah hancur. Konsep Allah yang berdiam di satu tempat (Yerusalem) digantikan konsep baru bahwa Ia adalah Allah Maha Hadir di semua tempat (lih. Yoh. 4:20-24), termasuk hadir di Babel. Walau masih dalam suasana kesedihan mendalam, pemazmur mengucapkan sumpah setia untuk tetap akan mengenang Yerusalem. Dengan demikian pemazmur menyatakan komitmennya kepada Tuhan bahwa ia akan terus setia kepada-Nya, meski sedang tertawan. Keadaan sulit yang dia alami tak melunturkan kepercayaannya kepada Tuhan (5-6). Jati diri yang lekat dengan Sion yang sudah hancur sekarang diletakkan pada Allah yang tidak dibatasi oleh tempat. Dalam percaya akan keadilan Allah, pemazmur meminta supaya para musuh kini mendapatkan balasan yang setimpal dengan kejahatan mereka. Mereka adalah Edom, yang sebenarnya merupakan saudara Israel, tetapi menertawakan Israel di tengah penderitaan mereka (7); juga Babel, yang menjajah dan menjarah Israel (8-9). Keadilan Allah membuat kedua bangsa kemudian mengalami penghukuman. Maka waktu kita dalam tekanan musuh, jangan lupa bahwa Tuhan tetap setia dan pasti menolong kita. Ingat dan bangun kembali komitmen untuk tetap setia kepada-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |