Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/08/24 |
|
Minggu, 24 Agustus 2014
|
|
Judul: Permohonan untuk keselamatan bangsa Raja bersyukur karena kekuatan Tuhanlah yang membuatnya bisa mengalahkan para musuh (1-2). Siapakah para musuh itu? Hanya manusia yang fana (3-4)! Di satu sisi, ayat-ayat ini mirip dengan Mazmur 8:5, walau kata kerja yang dipakai berbeda. Ini menunjukkan bahwa kemenangan raja bukan karena kekuatan sendiri melainkan karena Allah. Di sisi lain, ayat-ayat ini bisa menunjuk kepada para musuh, yang sombong merasa diri hebat, padahal manusia kecil dan tidak berdaya. Oleh karena itu, pemazmur memohon agar Tuhan membelanya dari para musuh tersebut karena di hadapan-Nya, mereka tidak ada artinya. Apalagi para musuh ini ialah musuh Tuhan juga, dengan perilaku mereka yang jahat (8, 11). Bagian terakhir mazmur ini seperti doa berkat yang diucapkan raja kepada umatnya (12-15). Kiranya anugerah Tuhan yang mengaruniakan kemenangan juga mengaruniakan kesejahteraan dan kemakmuran umat. Demikian mazmur raja ini ditutup dengan ucapan bahagia sebagai suatu harapan atau bahkan keyakinan. Inilah makna syalom sejati, bukan hanya tidak ada ancaman dari musuh, tetapi di dalam pun ada kelimpahan berkat dan sukacita. Doa raja ini merupakan doa yang peduli kepada umat yang ia layani. Figur raja Daud dan keturunannya ini merupakan figur raja-gembala, sebagaimana keinginan Tuhan ketika mengangkat Daud dan keturunannya pada takhta Israel. Kiranya mazmur ini bisa menjadi doa untuk para pemimpin yang Tuhan percayakan untuk menggembalakan umat-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |