Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/08/24 |
|
Senin, 24 Agustus 2020 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)
|
|
Sebagai orang Kristen, ada banyak hal yang dapat membuat kita meninggalkan iman kepada Yesus Kristus. Kesusahan, penderitaan, serta kenyamanan hidup merupakan beberapa pemicunya. Oleh karena itu, kita memerlukan topangan agar kuat bertahan dalam menghadapi itu semua. Dengan kesadaran ini, Paulus menulis surat kepada jemaat di Kolose. Meskipun sedang mendekam di penjara, ia menguatkan jemaat di Kolose. Saat itu mereka sedang bertumbuh dalam iman, namun di saat bersamaan, mereka juga menghadapi rupa-rupa pengajaran sesat. Dalam surat ini, Paulus menegaskan kepada jemaat bahwa ia begitu bersyukur kepada Allah akan keadaan mereka. Paulus dan Timotius tidak henti-hentinya berdoa untuk pertumbuhan mereka agar menerima hikmat dan pengertian yang benar dalam mengetahui kehendak Tuhan (9). Doa adalah napas kehidupan Kristen. Melalui doa, Allah bisa bekerja secara ajaib. Paulus memberikan sebuah perspektif mengenai doa. Menurut Paulus, doa bukan sekadar untuk kepentingan diri sendiri. Paulus menunjukkan kepada kita bahwa mendoakan orang lain juga harus mendapat porsi yang besar dalam doa pribadi. Doa adalah sumber kekuatan bagi orang percaya, khususnya bagi mereka yang sedang terguncang imannya. Dengan pemahaman ini, seharusnya kita sebagai orang Kristen semakin sering mendoakan orang lain. Sebaiknya, kita menghentikan kebiasaan berdoa yang hanya terfokus kepada diri sendiri. Kita seharusnya lebih sering menyediakan waktu untuk mendoakan gembala gereja, misionaris, anak Tuhan yang sudah lama tidak bergereja, jemaat yang baru bertobat, mereka yang sedang bergumul, dan sebagainya. Dengan demikian, kita telah mencontoh Rasul Paulus, yakni mendoakan jemaat agar kuat dalam menjalani iman Kristen. Jadi dalam doa, kita tidak hanya berfokus pada kenyamanan diri saja, tapi juga penderitaan atau kesusahan hidup orang lain. Mari kita memohon ampun kepada Tuhan jika terlalu sering terfokus kepada diri sendiri dalam doa. [YLM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |