Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/08/24

Sabtu, 24 Agustus 2024 (Minggu ke-13 sesudah Pentakosta)

Mazmur 48
Tak Hanya Perkasa

Tak dapat dipungkiri bahwa ketika seseorang memiliki kelebihan di atas orang lain, ada rasa superioritas yang tanpa sadar disimpan di dalam hati. Semestinya, dengan membaca Alkitab, orang percaya akan diingatkan untuk bersikap rendah hati. Yang menyedihkan adalah dari ayat-ayat nas hari ini, sebagian orang justru menebalkan rasa superioritas. Maka, perlulah kita berhati-hati dalam membaca mazmur ini.

Kuasa Tuhan, Allah yang kita sembah, tidaklah diragukan lagi, dan hal ini juga diyakini oleh penulis Mazmur 48. Tuhan adalah Allah yang berkuasa, dan di dalam konteks peperangan pada masa itu, Ia menyatakan kuasa-Nya dengan melindungi umat-Nya (1-4).

Sekalipun realitas perang harus terjadi dan dialami umat-Nya, Dia bukanlah Allah yang haus darah yang mendorong umat-Nya untuk memerangi bangsa-bangsa. Justru kerap kali umat-Nya yang kecil harus bertahan di bawah gempuran bangsa-bangsa sekitar yang bersekutu untuk menyerang mereka (5). Namun, realitas keselamatan dari Allah bagi Israel yang kecil ini justru menunjukkan kepada bangsa-bangsa lain bahwa Tuhan, Allah Israel, adalah Allah yang perkasa dan dahsyat (6-8).

Tak hanya itu, ketika Ia menyelamatkan umat-Nya, Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang penuh kasih setia (10), juga sebagai Allah yang adil, yang akan mendatangkan penghakiman atas ketidakadilan (11-12). Ini juga yang tentunya harus dihidupi umat yang menyembah-Nya.

Sekali lagi, Tuhan bukan hanya membela umat-Nya tanpa peduli perbuatan mereka. Ia adalah Allah yang perkasa, penuh kasih setia, dan juga adil. Ia membela umat-Nya ketika ada ketidakadilan yang terjadi, tetapi ketika umat-Nya bersikap tidak adil, Allah pastilah menegur dengan keras.

Kita boleh bangga bahwa Allah kita perkasa dan dapat menolong kita dari segala tantangan, termasuk serangan orang lain. Namun, jangan lupa bahwa Dia juga adalah Allah yang penuh dengan kasih setia dan adil yang juga mau supaya melalui kita kasih setia dan keadilan-Nya dapat dirasakan secara nyata oleh orang-orang di sekitar kita. [JHN]


Baca Gali Alkitab 8

Mazmur 49

"Seandainya saya kaya raya, sukses, berhikmat, dan berumur panjang, saya pasti akan bahagia!"

Orang-orang sibuk mencari kebahagiaan dengan cara apa pun, tanpa mengingat kematian yang tak dapat dielakkan. Terkadang manusia berlaku seakan-akan ia akan hidup selamanya. Oleh karena itu, sang pemazmur merenungkan hal ini dan menuangkan hasil perenungannya ke dalam sebuah mazmur.

Apa saja yang Anda baca?
1. Siapa saja yang dipanggil? Apa yang akan dilakukan oleh sang pemazmur? (1-5)
2. Apa yang dirasakan oleh pemazmur, dan siapa yang membuatnya merasa demikian? (6-7)
3. Siapa yang dapat membebaskan dirinya, dan mengapa? (8-10)
4. Bagaimana nasib akhir manusia? (11-13)
5. Bagaimana akhir orang-orang yang percaya kepada diri sendiri, dan bagaimana akhir pemazmur sendiri? (14-16)
6. Mengapa pemazmur berkata, "Janganlah takut"? (17-21)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa yang dapat memperpanjang umur dan membahagiakan manusia?
2. Atas dasar apa sepatutnya kita bermegah?
3. Apa yang perlu kita lakukan atau hindari agar segala usaha dan keberhasilan kita selama kita hidup tidak menjadi sia-sia?

Apa respons Anda?
1. Apa yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan atau mencegah kebiasaan buruk dari merasa iri terhadap kekayaan orang lain?
2. Bagaimana Anda akan mensyukuri apa yang Anda miliki saat ini, dan bagaimana Anda akan menggunakan salah satu milik Anda untuk menghasilkan kebaikan?

Pokok Doa:
Mintalah kebijaksanaan kepada Tuhan untuk menggunakan harta sebagaimana mestinya, yakni untuk kasih dan keadilan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org