Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/08/25 |
|
Minggu, 25 Agustus 2013
|
|
Judul: Bahagia orang benar Bagaimana Tuhan memberkati orang benar sehingga mereka hidup berbahagia? Pertama, mencukupkan hidup mereka dengan berkat yang melimpah (2-4). Berkat tidak harus selalu diidentikkan dengan kekayaan materi, tetapi juga rasa aman (6-8), bahkan kemampuan berbagi berkat dengan orang lain (9). Kedua, berkat Tuhan datang seiring dengan langkah iman orang benar untuk menjadi saluran berkat (5, 9). Dengan kesediaan memberi dan berbagi, kelimpahan dari Tuhan akan dialami. Ibarat saluran air yang terus dialiri air karena saluran itu tidak pernah tersumbat, melainkan terbuka terus untuk memberkati orang lain. Ketiga, Tuhan memberkati orang benar dengan menimbulkan rasa iri dan sakit hati pada orang fasik (10). Orang fasik akan melihat bahwa kefasikan mereka tidak membawa kebahagiaan sejati. Di satu sisi, keadilan Allah ditegakkan karena setiap orang menerima balasan setimpal perbuatannya. Di sisi lain, dengan mengingat semua orang benar pada dasarnya adalah orang fasik yang menerima anugerah pembenaran, ini merupakan kesempatan baginya untuk berbagi kasih dengan mereka. Dengan demikian orang fasik pun berkesempatan menerima kasih-Nya seperti yang sudah dialami orang benar. Ingat, Anda telah diberkati melimpah maka Anda bertanggung jawab juga untuk berbagi. Ingat pula ketika melihat orang jahat menerima hukuman, dulu kita pun seharusnya dihukum. Maka berbagilah dengan sesamamu, tidak memandang apakah ia orang benar atau orang fasik! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |