Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/08/25 |
|
Sabtu, 25 Agustus 2018 (Minggu ke-13 sesudah Pentakosta)
|
|
Kisah cinta Rama dan Sinta dalam Epos Ramayana berakhir tragis. Setelah berjuang merebut Sinta dari Rahwana, Rama meragukan kesucian Sinta yang telah sekian lama tinggal di istana Rahwana. Sinta yang telah setia menjaga cintanya dengan berani mengurbankan dirinya dibakar untuk membuktikan kesuciannya. Karena tak melakukan kesalahan, dia berani menghadapi pengadilan dan terbukti bahwa dia benar. Seorang yang bersalah akan takut menghadapi pengadilan. Jika terbukti bersalah, tentu dia akan menerima hukuman. Namun, seorang yang benar tidak pernah takut. Seperti itulah yang mendasari permohonan pemazmur di ayat 24: "Hakimilah aku sesuai dengan keadilan-Mu, ya TUHAN Allahku...." Ketika menghadapi orang-orang yang membencinya tanpa alasan, dia berani dihakimi untuk membuktikan dirinya benar. Dia tidak meminta perlakuan khusus dari Tuhan karena dirinya benar. Dia ingin dilepaskan dari orang-orang yang membencinya melalui jalur yang benar, yaitu pembuktian bahwa dirinya benar. Bagaimana dengan hidup kita? Apakah kita dipenuhi ketakutan karena menyembunyikan kesalahan? Atau kita mencari cara untuk menutupi kesalahan kita? Betapa menyedihkan hidup seperti itu. Hidup penuh kepalsuan. Belajar dari pemazmur, kita diajak hidup dengan benar, walaupun tantangan sangat berat. Meskipun demikian, pemazmur memberikan jaminan bahwa hidup kita akan mendapat kelegaan. Kita dapat menjalani hidup dengan bersih. Sekalipun didera tuduhan, kita akan terbukti benar. Kita dapat menghadapi kehidupan tanpa dihantui ketakutan karena tidak ada yang perlu disembunyikan, baik terhadap orang lain maupun Tuhan. Menghadapi pemeriksaan mendadak pun tidak perlu takut sebab kita akan ditemukan tidak bercacat cela dalam pekerjaan. Marilah kita hidup bersih dan tidak membuka celah bagi orang lain untuk menjatuhkan kita. Doa: Tuhan, ajarilah kami untuk selalu hidup bersih sehingga kami dinyatakan benar di hadapan sesama manusia dan Tuhan. [THIE] Baca Gali Alkitab 8 Tuhan itu baik. Pengalaman pemazmur meyakinkan dia akan kebaikan Tuhan. Bahkan saat menghadapi kesulitan hidup, pemazmur melihat dan mengalami sendiri bagaimana Tuhan menolong, menopang, bahkan meluputkan dari kebinasaan. Pemazmur meyakini bahwa bila hidup ini diarahkan kepada Tuhan-dengan menyatukan hati dan kata, serta menyatukan kata dan perbuatan, ke arah yang berkenan kepada Tuhan-semua orang bisa mengalami kebaikan Tuhan terus-menerus. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |