Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/08/25

Minggu, 25 Agustus 2024 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)

Mazmur 49
Akhir yang Mana?

Rasanya tidak adil ketika kita melihat realitas adanya orang-orang yang tidak hidup dengan benar justru mendapatkan kekayaan, ketenaran, dan kenyamanan. Ini akan makin menyedihkan ketika kita sudah berusaha setiap hari untuk hidup benar sesuai dengan firman Tuhan, tetapi malah mengalami kehidupan yang sulit, terjal, dan penuh masalah. Kita kerap kali mempertanyakan keadilan-Nya dan bahkan terlintas pikiran untuk berhenti mengikut-Nya.

Pemazmur melihat realitas ini pada zamannya dan mencoba merenungkan semuanya (4-5). Memang ada orang-orang jahat yang memegahkan diri dengan kekayaan, kepandaian, dan kemuliaan yang merasa hidupnya aman (6-7).

Akan tetapi, penulis di dalam perenungannya melihat hal yang lebih besar dan mau menguatkan pembaca yang barangkali memiliki pengalaman yang sama. Ia melihat bahwa sesukses, sehebat, dan semakmur apa pun seseorang, dia pasti akan berhadapan dengan akhir yang namanya kematian. Segala kemegahan yang dimilikinya tidak dapat membebaskan dirinya (8-15).

Memang orang yang takut akan Tuhan juga akan menghadapi kematian. Akan tetapi, kematian itu bukanlah akhir yang membinasakan. Dikatakan bahwa Allah akan membebaskan mereka dari kematian (16). Ini menunjukkan adanya pengharapan, bahkan setelah kematian.

Pengharapan inilah yang menjadi sumber kekuatan bagi orang percaya. Meskipun hidup mereka penuh dengan kesulitan dan terkadang kekecewaan saat hidup orang jahat terlihat lebih baik, mereka tetap bisa bertahan untuk hidup benar. Mereka tidak iri dan iman mereka tidak luntur karena mereka tahu bahwa ada pengharapan yang melampaui kematian baginya.

Hendaknya pengharapan ini juga menguatkan kita untuk tetap memperjuangkan cara hidup yang benar. Tidak hanya itu, kita bisa mengingatkan orang-orang terdekat kita untuk tidak terlena dengan kebahagiaan dunia ini dan tidak melakukan kompromi iman demi kekayaan. Kepada apa atau siapa kita percaya, itulah penentu akhir hidup kita: kehilangan segala sesuatu atau kehidupan kekal. [JHN]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org