Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/08/26 |
|
Minggu, 26 Agustus 2012
|
|
Judul: Percaya keadilan Allah Pemazmur baru menemukan jawabannya ketika ia berpaling kepada Allah (17-20). Saat beribadah di rumah Tuhan, ia baru melihat bahwa keadilan Allah itu nyata. Orang-orang fasik yang terlihat mujur sebenarnya rapuh dan rawan kehancuran, walaupun mereka sendiri tidak menyadarinya. Pemazmur juga mengakui kebodohannya, yang tidak bisa melihat melampaui inderanya yang terbatas. Namun, ia juga bersyukur karena Tuhan tetap menuntunnya di masa-masa sulit seperti itu. Ia meyakini kembali bahwa hanya Allah sumber pengharapannya. Maka ia boleh mendekatkan diri dan terus berpaut kepada-Nya. Kalau umat Perjanjian Lama bisa dikuatkan oleh Mazmur 73 ini apalagi kita, umat Perjanjian Baru. Keadilan Allah sudah ditegakkan oleh Yesus melalui kematian-Nya. Kalau sampai saat ini, kita menyaksikan bahkan mengalami ketidakadilan, tetaplah percaya bahwa karya salib Kristus tidak sia-sia. Dia akan menegakkan keadilan, entah sekarang, atau kelak pada kedatangan-Nya yang kedua. Bila belum sekarang, terimalah itu sebagai kesempatan buat mereka yang jahat bertobat, dan buat kita yang benar, mengabarkan Injil kepada mereka! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |