Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/08/26 |
|
Senin, 26 Agustus 2013
|
|
Judul: Dari takut menuju iman Tugas yang Allah berikan kepada Gideon tidaklah mudah karena ia harus mengambil seekor lembu jantan milik ayahnya untuk dipersembahkan kepada Allah. Ia juga harus menghancurkan mezbah Baal (milik ayahnya juga) dan tiang berhala lalu mendirikan mezbah bagi Tuhan (25-26). Karena mezbah Baal dibangun di tempat yang tinggi, maka akan sulit bagi Gideon untuk mematuhi perintah ini tanpa menarik perhatian dan reaksi orang. Tahu bahwa Gideon masih takut, Tuhan justru ingin agar dia menghadapi orang-orang sekampungnya sebelum ia menghadapi musuh di medan perang. Namun Gideon hanya berani melakukan perintah Tuhan pada malam hari. Kembali kita melihat kelemahan dan ketakutan seseorang yang diharapkan menjadi pahlawan bangsanya. Marahkah Tuhan melihat ketakutan dan kurangnya iman Gideon? Tidak. Karena meski lemah iman, Gideon tetap menaati Allah (27). Perintah kepada Gideon berlaku juga bagi Israel. Allah memang akan membebaskan Israel, tetapi Israel sendiri harus taat kepada Allah. Maka ketika mereka menyaksikan hancurnya mezbah Baal, mereka diperhadapkan pada keputusan: berjuang membela Baal yang tidak mampu menjaga agar mezbahnya tetap berdiri atau beribadah kepada Tuhan di mezbah-Nya yang kudus? Yoas, ayah Gideon, yang adalah pemimpin ibadah kepada Baal (25) telah menentukan sikap (31). Banyak orang beriman yang takut melakukan sesuatu bagi Tuhan. Menerobos suatu tradisi yang biasa dilakukan orang demi membangun nilai-nilai baru berdasarkan kebenaran, jelas tidak mudah. Tidak setiap orang berani melakukannya. Bila kita termasuk orang yang gentar bertindak demikian, ingatlah kita hanya perlu membawa ketakutan kita kepada Dia. Imani janji-Nya dan bergeraklah dari takut menuju iman. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |