Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/08/26 |
|
Senin, 26 Agustus 2019 (Minggu ke-11 sesudah Pentakosta)
|
|
Saat diperhadapkan dengan situasi sulit yang silih berganti, sering kali muncul pertanyaan di dalam hati, "Mengapa ini terjadi? Mengapa aku harus mengalaminya?" Sewajarnya, marah dan sungut mengikuti keraguan saat bertanya, "Adilkah Allah kepadaku?" Kemenangan Daud atas Goliat dan pertempuran lainnya menempatkannya dalam prestasi gemilang. Bersamaan dengan itu, muncul kerumitan lain dalam perjalanan hidupnya. Bertubi-tubinya ancaman Saul membuat Daud menyadari hidupnya hanya selangkah jaraknya dari kematian. Tidak ada tempat bersembunyi bagi Daud. Di rumah Allah, ada Doeg (7), orangnya Saul, memata-matai Daud. Akibatnya, Daud mengalami kelaparan dan tidak memiliki senjata. Ia menyingkir ke gua Adulam dan hutan. Daud berpikir bahwa jika ia melarikan diri ke luar Israel, ke Gat, mungkin ia akan aman. Ternyata tidak juga. Ia terancam ke sana ke mari. Lalu, Daud terpaksa berpura-pura menjadi gila supaya dilepaskan oleh Akhis dan para prajuritnya (13). Dalam merespons berbagai kesulitan yang bertubi-tubi dalam kehidupannya, Daud ingin mengetahui apa yang akan dilakukan Allah kepadanya ketika berkata, "Sampai hamba tahu apa maksud Allah terhadap hamba" (22:3, BIS). Ini menceritakan bahwa Daud sedang berupaya memahami maksud Allah yang membiarkannya terbelenggu dalam kesulitan yang tak putus-putusnya. Tidak mudah untuk mengakui di hadapan Allah hal ini karena memerlukan kesabaran untuk dapat berdiri tegak di di hadapan Allah menerima semua itu. Bagaimana kita menyikapi masa-masa sulit dalam hidup? Apa respons kita dalam mencari maksud Allah? Marilah kita dengan sabar menantikan tersingkapnya maksud Allah tersebut. Tepat pada waktu-Nya, kita akan mengetahui rencana-Nya setelah melewati berbagai kesulitan itu. Pada akhirnya, kita akan mengakui kebaikan Allah di dalam semuanya. Tidak ada maksud yang buruk dari Allah kepada yang percaya. Doa: Tuhan, ajarlah kami sabar dan tekun dalam masa-masa sulit kehidupan untuk memahami maksud-Mu agar kemuliaan-Mu dinyatakan. [MK]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |