Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/08/27 |
|
Jumat, 27 Agustus 2010
|
|
Judul: Strategi menghadapi cobaan Pertama, segera berseru kepada Tuhan saat godaan menimpa (1-2). Jangan berupaya dengan kekuatan sendiri. Kedua, penting sekali melibatkan Tuhan untuk turut mengawasi perkataan dan hati kita (3-4). Firman Tuhan menjadi penjaga yang ampuh membentengi kita dari tipu daya kefasikan yang bisa menyeret kita jatuh. Namun kalau kita tidak pernah membaca firman-Nya, bagaimana mungkin firman Tuhan menjaga kita? Ketiga, bersedia untuk ditegur oleh sesama anak Tuhan (5), daripada mendengar bujuk rayu orang jahat yang dari luar nampak manis, tetapi kemudian pahit dan beracun (lih. Ams. 9:17-18). Ditegur pasti tidak enak. Namun menerima teguran dalam kasih membuat kita waspada, sebaliknya bersikap terbuka kepada mereka yang jahat membuat kita rentan jatuh. Bagian penutup mazmur ini kembali ke bagian pembuka, yaitu permohonan agar Tuhan saja yang menjadi pelindung dan penolong orang percaya (8-9). Memang hanya Tuhan saja yang sanggup menolong kita untuk tangguh menghadapi pencobaan dan godaan. Godaan bisa datang secara aktif, lewat bujuk rayu si jahat. Ia juga bisa menghampiri lewat keterlenaan kita tidak mendengar firman Tuhan. Tidak ada cara lain menghadapi godaan kecuali dengan selalu aktif mendekatkan diri pada Tuhan, serta dalam persekutuan dengan saudara seiman. Jauhkan diri dari sumber-sumber godaan, dan dengan aktif menegakkan kebenaran, menyuarakan keadilan dan kekudusan. Bungkam, menarik diri, dan pura-pura tidak tahu justru membuat kita rentan untuk jatuh!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |