Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/08/27 |
|
Selasa, 27 Agustus 2019 (Minggu ke-11 sesudah Pentakosta)
|
|
Setiap orang mengenal rasa takut. Rasa takut itu lumrah. Yang menjadi persoalan adalah dicengkram oleh rasa takut berkepanjangan. Orang yang semacam ini dapat kehilangan akal sehat dan keyakinan iman. Hidupnya kemudian hanya dipenuhi kekuatiran. Pengalaman inilah yang terjadi pada Saul. Ketakutan yang membelenggunya menyebabkan kecurigaannya kepada semua orang. Ia curiga kepada keluarga imam Ahimelekh, lalu memerintahkan mereka dibunuh (16). Lebih lagi, ia memerintahkan agar para imam yang lain juga dibunuh karena dituduh telah membantu Daud (17). Para prajurit menolak perintah Saul. Selain menghormati para imam, mereka meragukan otoritas perintah tersebut. Saul tidak putus asa, ia memerintahkan Doeg, orang asing dari Edom, untuk melaksanakan perintahnya. Doeg segera melakukan tugasnya. Ia membunuh 85 orang imam, ditambah penduduk kota itu (18-19). Tetapi, harapan Saul untuk menghancurkan sampai ke akarnya tidak berhasil. Anak imam Ahimelekh yang bernama Abyatar berhasil melarikan diri (20). Dalam pelariannya, ia menjumpai Daud (21). Daud menerima Abyatar dan tidak lari dari tanggung jawab sebagai raja yang telah diurapi Allah. Daud tidak kuatir diburu oleh Saul karena alasan melindungi Abyatar. Daud justru memberikan kekuatan kepada Abyatar untuk tidak takut. Demikianlah Daud melindungi orang lain seperti nyawanya sendiri (23). Pemicu rasa takut adalah kecurigaan. Orang yang sering curiga, seperti Saul, menunjukkan jati dirinya telah rusak apalagi sampai berniat membunuh orang-orang yang sesungguhnya adalah hambaTuhan. Saat ini banyak orang yang hidup dalam ketakutan. Mata hati dan nalarnya tertutup oleh dosa sehingga banyak tindakan dan keputusan yang diambil jauh dari kebenaran. Berdamai dengan Allah dan hidup rukun dengan sesama adalah obat bagi kita untuk dapat hidup menikmati damai sejahtera Allah, bukan ketakutan. Doa: Tuhan kuasai kami dengan kasih-Mu agar ketakutan lenyap dalam hidup kami. [AP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |