Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/08/27 |
|
Selasa, 27 Agustus 2024 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)
|
|
Sesuai dengan bagian pembukanya, mazmur ini digubah oleh Daud setelah Nabi Natan menyingkapkan dosa seksualnya. Yang menarik, Daud mengaitkan dosa itu dengan seluruh keberdosaan dirinya sejak ia masih ada dalam kandungan (7). Seolah-olah Daud mau mengatakan bahwa dosa yang ia lakukan telah membangkitkan kesadarannya akan dampak dosa asali. Kesadaran ini membuat Daud merasa tersiksa. Ia berduka sampai-sampai tulang-tulangnya serasa seperti remuk (10). Mengapa ia begitu sedih? Karena ia takut bahwa Allah akan meninggalkan dia yang telah cemar; ia cemas kalau-kalau Roh yang telah mengurapinya akan pergi darinya (13). Bagi Daud, satu-satunya solusi atas masalah dosa adalah kemurahan hati Allah. Tidak ada ritual agama yang dapat menghapuskan dosanya. Ia membutuhkan hisop ilahi, yaitu tindakan belas kasihan Allah yang menyucikan dirinya (9). Mazmur ini mengajarkan kepada kita pelajaran yang penting dan berguna bahwa Allah mencari "jiwa yang hancur" dan "hati yang remuk redam dan penuh penyesalan" karena dosa (19). Allah menghargai orang-orang yang menyadari betapa jahat dan kotor dosa-dosanya. Ia menyukai orang-orang yang mengakui betapa mereka memerlukan belas kasihan-Nya. Dengan cara berbeda, Tuhan Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur" (Mat. 5:4). Apakah Anda merasa gelisah atas kesalahan yang perlu Anda akui kepada Tuhan? Adakah kebiasaan buruk atau pikiran negatif yang membuat Anda berduka akhir-akhir ini? Jika ya, Anda membutuhkan hisop ilahi. Datanglah kepada Tuhan. Hanya Dia yang dapat menghapus dosa-dosa kita. Jangan tunggu sampai orang lain datang untuk menegur kita. Orang itu mungkin tidak akan muncul dalam waktu dekat atau bahkan dalam hidup kita. Namun, tangisilah dosa-dosa yang membuat kita menjauh dari Allah. Ratapilah ketidaksadaran kita yang membuat kita tergiur oleh hawa nafsu dan terasing dari Allah. [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |