Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/08/28 |
|
Sabtu, 28 Agustus 2010
|
|
Judul: Persekutuan kasih Dalam berbagai persekutuan antar manusia, khususnya keluarga dan gereja, kita menyadari betapa pentingnya kerukunan kasih. Tanpa kerukunan kasih, keluarga tidak dapat bertumbuh menjadi keluarga harmonis. Tanpa kerukunan kasih, gereja tidak mungkin berfungsi sebagai keluarga Allah, sebagai bagian misi Kerajaan Allah untuk dunia ini. Semua bentuk persekutuan manusia memerlukan persekutuan kasih. Tanpa unsur vital tersebut bukan saja tidak mungkin terjadi kemajuan, ikatan sosial yang ada pun hanya formalitas belaka. Kapankah persekutuan kasih sangat dibutuhkan? Dalam segala keadaan! Di segala waktu! Namun tidak lebih besar daripada ketika kita berada dalam ziarah. Sebab ziarah menguras tenaga, menyita sumber-sumber yang ada dan menuntut kesiagaan serta ketangguhan. Hanya jika ada kerukunan kasih maka orang-orang yang dalam ziarah berada dalam kondisi saling mengisi dan prima. Ziarah yang dimaksud bukan saja dalam perjalanan ziarah dari pelosok Palestina ke Yerusalem, tetapi dalam setiap episode perjalanan sejarah Israel – masa Musa, masa Daud, masa Nehemia, dst. – membutuhkan vitalitas yang mengalir di dalam keintiman hubungan kasih. Tugas-tugas berat jadi mudah dan menyukakan ketika terjadi saling topang dan saling hibur. Salah satu upacara agama paling berarti untuk Israel ialah pengurapan imam. Pengurapan adalah lambang pengkhususan Allah atas orang yang bersangkutan, yang menjadikan dia layak menjadi pengantara antara manusia dan Allah. Ketika Harun dan para imam dilantik, minyak zaitun lambang perkenan dan hadirat Allah dicurahkan ke atas kepalanya. Lalu mengalir dan menetes, persis seperti tetesan dan aliran berkat Allah. Aliran perkenan dan dampak Ilahi itu bagai keajaiban embun, dari titik-titik air lemah tak berdaya bisa berubah menganak sungai, mengalir dari Hermon ke Sion. Dahsyat! Di dalam persekutuan kasih hadir Allah Pencipta langit dan bumi, Penyelamat yang Maha Perkasa!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |