Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/08/28 |
|
Senin, 28 Agustus 2017 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)
|
|
Setiap orang memerlukan kekuatan dalam hidupnya. Kekuatan tersebut akan dijadikan pegangan, patokan, dan sumber pengharapan dalam menjalani hidup. Dengan kekuatan yang ada, setiap orang dimampukan untuk tegar menghadapi kenyataan yang terjadi. Ia dapat menjalani apa yang diyakininya dengan kesungguhan dan sukacita. Apa kekuatan sejati yang tidak akan pudar dimakan oleh waktu? Sering kali harta, kuasa, dan dukungan orang lain dijadikan kekuatan. Semuanya itu bukan kekuatan sejati karena dapat hilang terkikis oleh waktu. Ketika kita mengandalkan kekuatan yang mudah pudar, maka bersiap-siaplah untuk kecewa. Kekuatan sejati yang kita miliki adalah iman (1). Imanlah yang membuat kita percaya bahwa Allah berkarya dalam kehidupan anak-anak-Nya. Kita dapat merespons dengan tepat dan benar atas karya Allah itu (3). Selain itu, iman dapat menumbuhkan kekuatan sekaligus ketulusan untuk percaya kepada Allah. Misalnya, Habel, Henockh, dan Nuh menjadikan iman mereka sebagai sumber kekuatan. Iman adalah sumber kekuatan dalam kehidupan orang percaya. Iman dalam bahasa Ibrani menggunakan kata "aman". Kata tersebut memiliki arti sesuatu yang pasti, layak dijadikan pegangan, dan sandaran yang kokoh. Dengan memiliki iman, seseorang akan teguh dan mantap menjalani kehidupannya. Para tokoh Alkitab menunjukkan bagaimana iman yang mereka miliki pada Allah menjadi penguat hidupnya. Salah satu contohnya, Henokh menjalani kehidupan yang berkenan kepada Allah sehingga Ia diangkat Allah supaya tidak mengalami kematian. Iman sebagai sumber kekuatan memampukan setiap orang percaya memasrahkan hidupnya pada tuntunan Allah (6). Seseorang yang memiliki iman kepada Allah akan menjalani kehidupannya dengan sukacita. Karena itu, jangan biarkan persoalan hidup mematahkan semangat kita. Sebaliknya, dengan iman permasalahan apa pun akan membuat kita makin kuat menjalani hidup bersama janji-janji Allah. [JS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |