Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/08/29 |
|
Rabu, 29 Agustus 2007
|
|
Judul: Sihir vs kuasa Tuhan Selain melalui Injil, Allah juga menyatakan kuasa-Nya melalui mukjizat yang dilakukan oleh Paulus (11-12). Mukjizat ini merupakan tanda yang menggarisbawahi pesan Injil yang disampaikan oleh Paulus. Keajaiban mukjizat membuat beberapa tukang jampi keliling, yang adalah anak-anak Skewa, ingin meniru tindakan Paulus. Mereka ingin mengusir roh jahat dalam nama Yesus (13), tanpa mereka sendiri merasa perlu terlebih dulu percaya pada Yesus. Perbuatan itu pada intinya justru merupakan penghinaan terhadap Yesus, sebab telah membuat nama-Nya menjadi mantera. Tentu saja Yesus tidak menyertai mereka. Tak heran bila roh jahat itu tidak takut dan malah balik menyerang anak-anak Skewa. Roh jahat hanya takut pada orang yang menghormati Yesus seperti Paulus, tetapi tidak takut kepada orang-orang yang tidak menghormati nama Tuhan Yesus (15). Mereka memakai nama Yesus tidak seperti Paulus, yakni sebagai orang yang secara pribadi mengenal Dia, percaya pada-Nya dan menjadi milik-Nya. Peristiwa ini membuat banyak orang Kristen di Efesus mengerti bahwa praktek sihir yang dilakukan anak-anak Skewa adalah tindakan yang bertentangan dengan firman Tuhan. Mereka menyadari kesalahannya karena telah terlibat dalam praktek sihir. Maka sebagai kesaksian mengenai pertobatan dan ketaatan mereka, mereka pun rela menghancurkan kitab-kitab sihir mereka yang berharga mahal di depan publik (18-19). Inilah demonstrasi pertobatan yang radikal dan mahal! Ini bukan kasih paksaan tetapi hasil karya kuasa firman yang mengerjakan pembaruan di hati manusia. Budaya kita sedikit banyak mirip kepercayaan di Efesus. Melalui penggunaan media, berbagai kepercayaan yang jahat di hadapan Allah mengalami kebangunan dan penyiaran yang meluas. Bisa jadi ada orang yang menyebut diri Kristen, tetapi masih masih terlibat dalam kepercayaan dunia gelap itu. Kita perlu berdoa agar firman kebenaran beroperasi lebih dalam di gereja-gereja di seluruh Indonesia.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |