Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/08/29 |
|
Sabtu, 29 Agustus 2020 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)
|
|
"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu" (15). Kepada jemaat Kolose, ia menegaskan bahwa yang memerintah dalam hati umat Allah semestinya damai sejahtera Kristus, bukan damai sejahtera manusia. Alkitab BIMK menyatakan: "Hendaklah keputusan-keputusanmu ditentukan oleh kedamaian yang diberikan oleh Kristus di dalam hatimu." Keputusan-keputusan itu diambil bukan karena ketakutan, paksaan, atau keyakinan diri, tetapi karena kedamaian yang diberikan Kristus. Kadang, setelah mengambil keputusan, bahkan mendoakannya, kita malah waswas. Mengapa? Bisa jadi karena kita tidak mengambil keputusan berdasarkan damai sejahtera Kristus. Damai sejahtera Kristus kadang tak sama dengan damai sejahtera kita. Mungkin kita merasa tak sanggup, tetapi kalau itu sungguh berdasarkan damai sejahtera Kristus, pasti akan memberikan hasil baik. Damai sejahtera Kristus memampukan kita bersyukur. Salah satu syarat agar kita mampu bersyukur ialah berdamai dengan diri sendiri. Artinya, rela menerima kekuatan dan kelemahan diri. Saat kita mampu menerima kekuatan sendiri, kita pasti bisa menerima kekuatan orang lain. Kita terhindar dari rasa iri. Saat kita mampu menerima kelemahan kita, pastilah kita akan lebih mudah menerima kelemahan orang lain. Kita terhindar dari keinginan menyalahkan. Orang yang senang mencari kambing hitam biasanya belum berdamai dengan diri sendiri. Ketika dikuasai damai sejahtera Kristus, maka yang keluar dari mulut kita adalah perkataan Kristus (16). Perkataan Kristus kadang tak enak didengar. Teguran memang tak enak didengar, tetapi teguran dalam Kristus menyelamatkan. Teguran itu seperti obat: pahit, namun menyembuhkan. Jangan kita takut menyatakan kebenaran meski pahit. Jangan kita takut membuat orang tersinggung. Jika kita sungguh mengasihinya, tegurlah dia. Jika teguran itu tulus, Allah pun akan bekerja dalam diri orang tersebut untuk menerimanya. Itulah salah satu tindakan --yang dimaksud Paulus --"dalam nama Tuhan Yesus" (17). [YMI] Baca Gali Alkitab 9 Apa yang menyebabkan munculnya ajaran-ajaran sesat dan berpindahnya orang Kristen pada kepercayaan lain? Jemaat Kolose pernah terancam oleh gagasan keliru yang beredar di tengah jemaat. Bagaimana sikap Paulus dalam menghadapi tantangan ini? Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |