Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/08/30 |
|
Rabu, 30 Agustus 2006
|
|
Judul: Jangan jadi batu sandungan Firman Tuhan melarang kita menghakimi orang lain (13a).Di sisi lain, firman Tuhan memanggil kita untuk berhati-hati agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang yang nuraninya lemah (13b). Peranan hati nurani ternyata penting dalam kehidupan Kristen dan tak dapat diremehkan. Sebagian jemaat di Roma, telah melanggar batas hati nurani orang lain. Yang kuat berkukuh bahwa mereka bebas untuk makan apa saja dan di mana saja (15a). Padahal apa yang dilakukan mereka telah menjadi batu sandungan bagi yang lemah (20b). Menurut Paulus wilayah pengaruh tempat orang Kristen hidup, yaitu Kerajaan Surga memang bukan masalah makanan dan minuman. Melayani Tuhan adalah memancarkan nilai-nilai Kerajaan Surga, yaitu memberitakan kebenaran serta membawa damai sejahtera dan sukacita di dalam Roh Kudus bagi sesama (17). Maka di satu sisi berpegang teguh kepada kebenaran Tuhan, di sisi lain memancarkan perbuatan kasih bagi sesama. Pelayanan yang seimbang, baik secara vertikal dan horisontal inilah yang berkenan kepada Tuhan dan dihormati oleh semua manusia (18). Makanan dan minuman tidak berarti. Jadi, jangan rusakkan pekerjaan Tuhan yang demikian penting dengan sesuatu yang tiada artinya (15b, 20b). Tidak ada makanan yang haram. Artinya semua makanan boleh dimakan, kecuali jika hati nuraninya berkeberatan (14). Masalahnya bukan bergantung kepada pertimbangan benar salah saja, melainkan juga pertimbangan sosial (bdk. 1Kor. 8:1-13, 10:23-33). Iman Kristen bukan hanya bersifat pribadi melainkan umum. Kebenaran iman Kristen adalah tegas, tetapi juga bersifat sensitif dan komunikatif, yaitu peduli kepada relasi sosial dan pertimbangan hati nurani orang lain. Orang Kristen tidak dipanggil untuk beriman secara semena-mena, tetapi memperhatikan sesamanya. Landasan perilaku iman Kristen ini adalah kasih (15). Renungkan: Apakah sikap dan perilaku hidupku telah menunjukkan kepekaanku terhadap orang lain?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |