Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/08/30 |
|
Sabtu 30 Agustus 2008
|
|
Judul: Jangan tidak beriman Serangkaian keberhasilan yang diterima Daud, membuat dia terbujuk oleh Iblis untuk mensensus orang Israel (ayat 1). Apakah mengadakan sensus adalah salah? Menurut pandangan pada masa itu, seseorang hanya berhak menghitung apa yang menjadi miliknya. Israel sama sekali bukan milik Daud, melainkan milik Allah. Jadi sensus hanya terjadi bila diperintahkan oleh Tuhan. Tuhan sendiri telah menetapkan aturan mengenai sensus, yang tidak ditaati oleh Daud pada saat itu (Kel. 30:12). Pelanggaran itu memperlihatkan kesombongan akibat kebanggaan atas keberhasilan yang telah dicapai. Di sisi lain, kurangnya kepercayaan Daud pada Allah untuk menyelamatkan bangsa itu membuat dia mengadakan sensus untuk mengetahui jumlah orang yang bisa dilibatkan dalam peperangan. Padahal keamanan Israel hanya terletak di dalam iman kepada Allah, bukan pada jumlah prajurit. Memang Daud kemudian sadar dan mengakui dosanya, tetapi konsekwensi atas dosa itu tak bisa dihindari. Disadari atau tidak, keputusan dan tindakan kita pun sering dilandasi keraguan kepada Allah. Meski sudah berdoa, kita masih memikirkan cara untuk "membantu" Dia agar lebih mudah mengabulkan doa kita. Berupaya mengatasi masalah bukan merupakan suatu hal yang salah, tetapi bila itu dilakukan karena kita ragu kepada Allah tentu akan menjadi suatu kesalahan. Periksalah hati dan pikiran kita agar tindakan kita bukan dilandasi oleh ketidakpercayaan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |