Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/08/30

Sabtu, 30 Agustus 2014

Yeremia 5:20-31
Impian palsu akan berkat melimpah

Judul: Impian palsu akan berkat melimpah
Rentetan ungkapan kemarahan Ilahi masih diteruskan dalam bagian ini. Ketidakpekaan dan ketidakpedulian umat Tuhan digambarkan dengan sejumlah kontras: "mempunyai mata, tetapi tidak melihat, " "mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar" (21). Sekali lagi, mereka disapa sebagai "bangsa yang tolol" (21; bdk. 4:22)! Mereka bahkan disebut "tidak punya hati" (en lev; bdk. terjemahan LAI: "tidak mempunyai pikiran").

Suatu ironi yang tragis, umat yang dipilih dan dikasihi Tuhan justru tidak memahami siapa Dia sesungguhnya! Mereka tidak takut akan Dia "yang membuat pantai pasir sebagai perbatasan bagi laut" (22), "yang memberi hujan pada waktunya" (24). Dialah Tuhan semesta alam yang menjamin kesuburan dan menjadi sumber kehidupan serta kesejahteraan. Jika laut saja tahu diri dan tidak sanggup melampaui batas yang ditentukan baginya, umat Tuhan justru bersikap sebaliknya. Hati mereka selalu memberontak dan menyimpang (23). Sikap hati yang demikian melahirkan tindakan sewenang-wenang serta ketidakpedulian pada anak yatim, orang miskin, dan kaum yang lemah (28). Nubuat yang disampaikan nabi memperingatkan "orang besar dan kaya", "orang gemuk dan "gendut" (27), yaitu semua yang menikmati dan kenyang dari tipuan, hasil kejahatan, dan ketidakadilan. Bagaimana mungkin segala kejahatan ini dapat dibiarkan?

Tak bosan mengulangi kecaman sama, nabi kembali memperingatkan dengan keras bahwa bencana dan petaka mengintai bangsa yang tidak takut kepada Tuhan (31). Para imam dan nabi yang sudah dikecam sebelumnya, kembali menjadi sasaran (bdk. Yer. 2:8), dan umat ternyata senang mendengar pesan palsu mereka! Pesan palsu, meski dengan kutipan ayat-ayat suci, tetap tidak dapat menyembunyikan kebobrokan sesungguhnya.

Agama, ayat-ayat suci, berbagai perayaan religius yang memberi citra baik niscaya tidak dapat membendung datangnya bencana! Bagaimana mungkin ada kesejahteraan sejati bila tidak ada takut akan Tuhan yang sama sejatinya (25)?

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org