Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/08/30 |
|
Senin, 30 Agustus 2021 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)
|
|
Firman Tuhan hari ini mengisahkan pertanyaan dari Yohanes Pembaptis kepada Tuhan Yesus. Dalam Matius 11:3 dituliskan bahwa Yohanes menyuruh murid-muridnya bertanya kepada Tuhan Yesus, "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Yohanes Pembaptis adalah cecala (bhs.Jawa, perintis), voor rijder/pembuka jalan bagi kedatangan Mesias. Ia dengan tegas menyerukan pertobatan dan pemberitaan tentang kedatangan Kerajaan Allah dan Sang Mesias. Dengan berani ia menyerukan pertobatan kepada Herodes. Karena itu, ia ditangkap dan dipenjarakan di benteng Makaerus. Ketika ditahan di dalam penjara, ia mengutus murid-muridnya untuk bertanya kepada Tuhan Yesus. Yohanes Pembaptis mengharapkan Sang Mesias bersikap sama kerasnya seperti dia. Namun, kenyataan berbeda dari harapannya. Yesus justru lemah lembut, banyak menolong, menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang banyak, dan membangkitkan orang mati. Mengapa Yesus tidak bertindak keras seperti dia? Mengapa Yesus tidak melawan Herodes dan membebaskannya? Keraguan dan pertanyaan dalam hati Yohanes Pembaptis tidak membuat Tuhan Yesus marah atau kecewa. Tuhan Yesus justru meminta murid-murid Yohanes Pembaptis untuk melihat apa yang telah diperbuat-Nya. Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Tuhan Yesus menceritakan pekerjaan-Nya sebagaimana yang sudah dinubuatkan para nabi dalam PL (bdk. Yesaya 35:5, 6, 42:7, 61:1; 2a). Kita sering mengalami keraguan tatkala permintaan doa kita tidak dijawab Tuhan. Belajar dari kisah Yohanes Pembaptis dan para muridnya, Tuhan Yesus punya rencana indah untuk kita, tetapi tidak harus sesuai dengan apa yang kita pikirkan dan kita minta. Kita belajar menempatkan kehendak kita di bawah kehendak Tuhan. Kiranya Tuhan mengampuni kebodohan kita dan mengajar kita untuk bertindak sesuai kehendak-Nya. [SRH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |