Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/09/02 |
|
Rabu, 2 September 2009
|
|
Judul: Kejahatan pasti dikalahkan Mengapa kejahatan masih melanda dunia? Kalau Allah berdaulat, mengapa Ia tidak memusnahkan kejahatan? Bukankah Kristus oleh kebangkitan-Nya sudah menang atas kuasa dosa dan kuasa maut? Nubuat terakhir dari tujuh rangkaian nubuat terhadap Mesir ini (ayat 29:1-16, 17-21, 30:1-19, 20-26, 31:1-18, 32:1-16, 17-32) sekaligus menutup nubuat Yehezkiel terhadap bangsa-bangsa yang dimulai sejak pasal 25. Di sini tujuh bangsa disebut: Mesir, Asyur, Elam, Mesekh, Tubal, Edom, Sidon. Memang berbeda dari bangsa-bangsa yang dinubuatkan sebelumnya, yaitu Amon, Moab, Edom, Filistin, Tirus, Sidon, dan Mesir. Ini menunjukkan bahwa bukan bangsa tertentu saja, melainkan setiap bangsa yang jahat akan dihukum. Kesimpulan terhadap kejahatan bangsa-bangsa ini adalah bahwa mereka sudah dan akan menerima pembalasannya! Kematian ini digambarkan sebagai turun ke liang kubur dan tinggal bersama-sama orang yang tak bersunat (ayat 21, 24, 26, 28, 30, 32). Sunat adalah lambang umat Tuhan, maka tak bersunat berarti bukan milik Tuhan! Kematian orang tak bersunat sama saja dengan kematian yang paling mengerikan. Kesimpulan lain perikop ini ialah kedaulatan Tuhan yang mengatasi kejahatan. Tuhan tidak kalah terhadap kejahatan. Tuhan berdaulat dan bertindak dalam sejarah mengatasi kejahatan. Dalam bahasa Inggris, history (sejarah) adalah His Story (kisah-Nya). Dia menentukan akhir dari bangsa-bangsa yang jahat dan mewujudkan apa yang telah Dia tentukan. Bagaimana perikop ini menjawab pertanyaan di awal renungan? Lihat bagaimana satu persatu bangsa jahat itu binasa. Firaun sampai terhibur melihat ia tidak sendirian menerima hukuman (ayat 31). Lihat sejarah dunia, tak ada bangsa yang melawan Tuhan tetap tegak berjaya! Pada waktu Tuhan, hukuman terhadap pelaku kejahatan akan dijatuhkan, keadilan Tuhan pasti ditegakkan. Kiranya kita yang sedang menderita karena kejahatan musuh Tuhan, tidak putus asa dan hilang iman, sebaliknya bertekun dan setia melayani Tuhan!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |