Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/09/02 |
|
Jumat, 2 September 2022 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)
|
|
Keadilan merupakan satu tema utama dalam Perjanjian Lama. Tema itu ditemukan dalam literatur sejarah, hukum, nabi-nabi, mazmur, dan juga amsal. Dalam bacaan kali ini, tindakan keadilan lebih diperkenan Tuhan (3). Keadilan menjadi pembeda antara orang fasik dan orang benar. Orang fasik menolak keadilan dan tidak suka melakukan keadilan (7). Orang fasik lebih mengingini kejahatan daripada menaruh belas kasihan kepada sesama (10). Sebaliknya, orang benar suka melakukan keadilan (15). Selain itu, keadilan juga melekat dengan Allah yang disebut Yang Mahaadil. Sebagai Yang Mahaadil, Ia memerhatikan rumah orang fasik dan menghukumnya (12). Salah satu potret Allah dalam Perjanjian Lama ialah Allah yang melakukan keadilan dan menginginkan keadilan. Ia digambarkan sebagai pribadi yang menaruh perhatian khusus dan mendengarkan teriakan kaum tertindas. Ia-dengan kasih setia-melakukan tindakan yang membela, melindungi, membebaskan, dan memulihkan keadaan kaum tertindas (bdk. Kel. 2:23-25, 3:7-9; Ams. 22:22-23). Sebagai umat Allah, kita harus melakukan keadilan secara aktif. Melakukan keadilan berarti melindungi hak orang miskin dan kaum tertindas. Melakukan keadilan juga berarti membela hak mereka dari pihak-pihak yang ingin mengeksploitasi mereka, dan melakukan tindakan yang bersifat memulihkan hidup mereka (bdk. Yer. 21:12; Yes. 58:6-7). Kita harus menyadari bahwa kesalehan kita tidak saja terlihat dari berbagai ritual agama yang kita lakukan. Kesalehan kita juga terlihat dari bagaimana kita memperlakukan orang-orang lemah di sekitar kita. Kesalehan individu kita harus sejalan dengan kesalehan sosial kita. Dengan memupuk kerohanian, mata kita melihat penderitaan, telinga kita peka mendengar jeritan yang tak bersuara, hati kita penuh belas kasihan, dan tangan kita mau terbuka menyambut mereka yang tertindas. Dengan demikian, keadilan akan bergulung-gulung seperti air di tempat di mana umat Allah hadir. [JMH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |