Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/09/03 |
|
Kamis, 3 September 2015
|
|
Judul: Tetap Hidup bagi Tuhan Di balik giatnya Yehu, ada sikap-sikap yang menodai kepatuhannya kepada Tuhan. Pertama, Yehu melakukan kebohongan dan penipuan (18-28). Kedua, Yehu tidak menjauhkan dosa-dosa penyembahan anak-anak lembu emas di Betel dan di Dan (29, 31). Bagaimana mungkin seseorang yang terlihat sangat giat bekerja bagi Tuhan, tetapi melakukan kedua hal itu? Jawabannya ada di ayat 31, "Tetapi Yehu tidak tetap hidup menurut hukum Tuhan, Allah Israel, dengan segenap hatinya... ." Pada bagian ini kita mungkin berpikir Tuhan sepertinya tidak melakukan apa-apa terhadap kesalahan Yehu, namun sesungguhnya Tuhan tahu dan Ia bertindak. Hosea 1:4 mencatat: "... sebab sedikit waktu lagi maka Aku akan menghukum keluarga Yehu karena hutang darah Yizreel dan Aku akan mengakhiri pemerintahan kaum Israel." Tuhan tetap menghukum Yehu, meski ia pernah dipakai sebagai alat-Nya. Ini menjadi peringatan keras bagi setiap kita, yang melayani Tuhan. Kesalahan yang Yehu lakukan juga bisa terjadi dalam hidup pelayanan kita. Misalnya: ketika kita sangat rajin melayani tetapi tidak sungguh-sungguh hidup bagi-Nya; ketika kita lebih mencintai pekerjaan-Nya dibanding menaati kehendak-Nya dengan segenap hati; ketika kita terlalu sibuk memberantas dosa orang lain, tetapi lalai untuk peka terhadap dosa kita sendiri. Kuncinya adalah pada kata "tetap". Adakah kita TETAP hidup bagi Tuhan dengan segenap hati? [MF]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |