Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/09/03 |
|
Senin, 3 September 2018 (Minggu ke-15 sesudah Pentakosta)
|
|
Setelah menceritakan keadaan gereja di Yudea, Galilea, dan Samaria yang berada dalam keadaan damai (31), Lukas beralih kepada kisah Petrus yang mengadakan mukjizat dan mendapatkan penglihatan mengenai misi Allah kepada orang-orang yang bukan Yahudi (9:32-12:24). Bacaan hari ini mengenai perjalanan yang dilakukan Petrus di daerah Saron. Di wilayah ini, Petrus mengadakan dua mukjizat, yaitu: Pertama, ia menemukan seorang lumpuh yang bernama Eneas di Lida. Orang itu sudah delapan tahun terbaring di tempat tidur. Petrus berkata kepadanya, "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu bangunlah orang itu (33-34). Kedua, Petrus menemukan mayat seorang murid perempuan yang bernama Tabita di Yope. Jenazah itu sudah dimandikan dan terbaring di ruang atas. Setelah menyuruh orang-orang untuk keluar, ia berlutut dan berdoa. Lalu berkatalah Petrus, "Tabita, bangkitlah!" Tabita pun membuka matanya, bangun, duduk, dan berdiri (36-40). Kuasa Yesus bekerja dalam kedua mukjizat ini. Petrus berkata, "Yesus Kristus telah menyembuhkan engkau" kepada Eneas dan berlutut serta berdoa sebelum membangkitkan Tabita. Perhatikan juga perubahan yang terjadi pada kedua orang itu sebelum dan sesudah mukjizat terjadi. Ada unsur "seketika" yang terjadi setelah mukjizat itu. Selain itu, kuasa Yesus dalam mukjizat ini menarik orang banyak kepada Tuhan. Kedua peristiwa itu direspons dengan sikap penduduk yang berbalik dan percaya kepada Tuhan (35, 42). Kuasa Allah tidak berubah. Mukjizat masih ada. Allah dapat mengubah keadaan malang menjadi lebih baik dan berpengharapan. Yang penting adalah kesungguhan kita untuk menyerahkan segala persoalan ke dalam tangan-Nya. Kalau pun mukjizat terjadi, maka peristiwa itu seharusnya menuntun kita semakin mencintai Kristus. Doa: Berilah kami kepekaan rohani dan jagalah hati kami dari perilaku dan sifat yang buruk agar kami semakin hari semakin menyerupai-Mu, ya Yesus. [JH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |