Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/09/04 |
|
Kamis, 4 September 2014
|
|
Judul: Berbaliklah! Mengapa Allah sampai sedemikian murka? Sebab umat di seluruh negeri telah menjauh dari Allah (17). Lebih dari itu, seluruh anggota keluarga dalam rumah tangga umat, yaitu anak-anak, bapak-bapak, dan para perempuan ikut terlibat dalam penyembahan kepada ratu surga (18). Ini mungkin nama salah satu dewi yang disembah oleh bangsa di sekitar mereka (bdk. Yer. 44:17). Penyembahan kepada ratu surga memang menyertakan penganan-penganan yang dibuat dalam bentuk bulan atau serupa dengan patung sang ratu surga (bdk. Yer. 44:19). Selain itu, umat juga mempersembahkan korban curahan. Sesungguhnya apa yang umat lakukan merupakan penolakan terhadap kedaulatan Allah dan dengan demikian memancing kemarahan Allah. Namun di sisi lain, umat sebenarnya sedang mempermalukan diri mereka sendiri (19). Ketidaktaatan akan berbalik kepada diri mereka dan mereka akan menderita sebagai akibat dosa mereka. Itulah sebabnya, Allah akan mencurahkan murka-Nya ke seluruh tanah Yehuda (20). Hukuman Allah akan berdampak pada segala sesuatu yang ada di tanah itu: manusia, hewan, tumbuhan dan segala hasil panen. Tak ada sesuatu apa pun yang dapat melepaskan mereka dari api murka Allah, kecuali pertobatan sejati (3, 5-7). Karena itu jangan sampai murka Allah meluap atas kita karena dosa-dosa yang kita lakukan. Maka jangan keraskan hati ketika Tuhan menegur kita. Bertobatlah dengan berbalik dari jalan-jalan yang kita tempuh dalam keberdosaan kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |