Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/09/04 |
|
Senin, 4 September 2017 (Minggu ke-13 sesudah Pentakosta)
|
|
Seorang TKI asal Sumbawa, NTB, yang bernama Sri Rahayu pernah terjebak di tengah situasi perang Suriah pada tahun 2012. Dia pernah bekerja di Kota Aleppo dan Raqqah. Menurut kisahnya, suasana saat itu sangat mencekam. Suara bom berdentum-dentum di langit dan penggalan kepala manusia ditaruh di tengah kota. Meskipun Sri Rahayu sudah pulang ke Indonesia, namun ingatannya mengenai perang di kota ISIS masih melekat. Hidup dapat diumpamakan seperti sebuah peziarahan di mana seseorang mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam perjalanan hidup, kita tidak hanya menemukan tempat yang nyaman, tetapi juga kondisi yang tidak ramah dan mengerikan (18-19). Demikian pula dengan api yang berada di Gunung Tuhan begitu mengerikan. Bahkan orang seperti Musa pun merasa takut dan gemetar terhadap kedahsyatan Allah (21). Pada dasarnya semua orang mengidamkan selalu berada di tempat yang indah dan aman. Ternyata tempat tersebut sungguh-sungguh ada. Kitab Ibrani menyatakan bahwa Bukit Sion merupakan kota Allah yang hidup dan menjadi satu-satunya tempat idaman ideal bagi manusia (22). Ayat tersebut menerangkan kondisi umat percaya yang sudah aman karena menjadi bagian dari tempat itu. Meskipun umat Allah masih ada di dunia, namun komunitas orang percaya merupakan anak-anak sulung yang namanya terdaftar di Surga (23a). Hidup sebagai milik Kristus merupakan anugerah yang layak disyukuri. Karena kasih karunia dan damai sejahtera Allah senantiasa hadir dalam komunitas orang percaya. Susah dan senang dirasakan bersama-sama sebab setiap orang merasa menjadi bagian dari tubuh Kristus. Dalam hal ini umat percaya sepatutnya saling menguatkan saudara seimannya bertumbuh dalam Kristus. Marilah kita mengucap syukur kepada Allah karena kita akan menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan (28). Selain itu, tunduklah dan sembahlah Kristus sebab Dialah Sang Pengantara antara Allah dan kita. [PPH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |