Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/09/05 |
|
Kamis, 5 September 2013
|
|
Judul: Bukan kebetulan, bukan kecelakaan Sesudah kemenangan brutal yang diperoleh di Menara Sikhem, Abimelekh melakukan penyerangan ke Tebes. Ia membakar menara yang ada di tengah kota itu (50-52). Namun seperti dikatakan pepatah, "Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih", seorang perempuan menimpakan sebuah batu kilangan ke atas kepala Abilmelekh, hingga mengakibatkan kepalanya pecah (53). Karena tidak ingin mati secara memalukan, yaitu karena tangan seorang wanita, Abimelekh meminta pembawa senjatanya untuk membunuh dia dengan pedang. Penulis kitab Hakim-hakim menjelaskan bahwa kematian Abimelekh terjadi karena Allah membalaskan kejahatan Abimelekh terhadap ayahnya, sebab ia telah membunuh tujuh puluh saudaranya (56-57). Dan ini telah dikatakan sebelumnya di ayat 23. Ini memperlihatkan kepada kita bahwa peristiwa-peristiwa tersebut terjadi bukan merupakan suatu kecelakaan atau karena kebetulan semata. Akan tetapi, semua itu merupakan penggenapan firman Allah mengenai penghukuman, seperti yang telah dinyatakan melalui nubuat Yotam. Maka jangan pernah main-main dengan dosa. Cepat atau lambat, kita pasti menerima ganjaran atas dosa itu. Bisa jadi kita malah sudah melupakan dosa yang telah kita telah perbuat, tetapi Tuhan tidak pernah lupa. Karena itu, miliki kepekaan akan dosa dengan tidak mendiamkan rasa bersalah yang lahir di hati kita bila kita telah berbuat dosa. Lalu segera minta ampun kepada Tuhan bila kita telah berdosa. Mintalah agar Tuhan menyucikan kita. Kisah Abimelekh, orang Sikhem, dan Yotam juga memperlihatkan kepada kita bahwa ada harga begitu mahal yang harus dibayar bila orang menolak untuk mendengar peringatan Allah. Peringatan Allah yang disampaikan melalui firman-Nya atau melalui hamba-Nya merupakan alarm bagi kita untuk segera datang kepada Allah dan bertobat. Pekalah terhadap suara Tuhan dan jangan pernah keraskan hati. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |