Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/09/06 |
|
Minggu, 6 September 2009
|
|
Judul: Gembala sejati vs gembala palsu Apa yang membedakan pemimpin yang baik dari pemimpin yang jahat? Kedua-duanya memiliki otoritas dan kuasa untuk memimpin. Pemimpin yang baik menggunakan otoritas dan kuasa yang ia miliki untuk kebaikan dan kesejahteraan bawahannya. Sebaliknya pemimpin jahat justru memanfaatkan kedudukan dan kuasanya untuk memanipulasi bawahannya demi kepentingan diri sendiri. Perikop ini berisikan pernyataan Tuhan yang mengecam para gembala Israel yang jahat. Sebutan gembala dalam konteks ini ditujukan bagi para pemimpin politik bangsa Israel. Tuhan mengecam mereka karena melalaikan tugas menggembalakan umat-Nya (ayat 4). Ibarat gembala yang justru memeras susu, mencukur bulu-bulu, dan menyembelih domba-domba mereka untuk dinikmati sendiri, demikianlah para pemimpin Israel terhadap umat mereka (ayat 2-3). Akibatnya umat Tuhan menjadi mangsa bangsa asing bahkan menjadi orang buangan (ayat 5-6). Karena itu Tuhan bangkit melawan mereka demi membela umat-Nya yang tercerai berai dan tertindas oleh ulah pemimpin brengsek (ayat 10). Dialah Gembala yang baik, yang akan mencari yang hilang, membawa pulang yang tersesat, mengobati yang luka, dan memberi makan yang kelaparan karena Dialah pemilik umat-Nya (ayat 11-16). Ironis memang dan memilukan bila kita melihat pemimpin yang menyalahgunakan kuasa demi kepentingan diri sendiri. Ibarat ‘pagar makan tanaman’. Sayangnya, pemimpin yang seperti itu banyak terdapat di sekeliling kita. Baik pemimpin di bidang pemerintahan, bahkan dalam bidang sosial dan keagamaan. Kita bersyukur Tuhan Yesus, yang menjadi Pemimpin kita, adalah Gembala yang baik. Dia sudah mati demi keselamatan domba-domba-Nya. Dia terus menggembalakan umat-Nya lewat kehadiran Roh Kudus dalam hati setiap orang percaya. Namun Dia mau memakai gereja dan para pemimpin rohani untuk menggembalakan umat-Nya. Dia juga mau memakai Anda untuk menjadi gembala-gembala bagi umat-Nya. Bersediakah Anda?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |