Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/09/06 |
|
Jumat, 6 September 2019 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)
|
|
Paulus memulai surat ini dengan memperkenalkan dirinya sebagai rasul. Ia menjadi rasul bukan karena manusia yang mengangkatnya, melainkan Yesus Kristus dan Allah Bapa yang mengukuhkan jabatan tersebut (1). Paulus dan beberapa rekan pelayannya melihat jemaat di Galatia tidak lagi seperti dahulu. Mereka telah berubah dan malah mulai berani memberontak. Penyebabnya adalah ulah dari beberapa orang yang tidak bertanggung jawab, yaitu para penyebar Injil palsu. Pemahaman yang mereka ajarkan berdampak pada kekacauan dan kehancuran iman jemaat. Alhasil, jemaat di Galatia pun berubah setia kepada Tuhan. Bahkan, dari antara mereka sudah ada yang meninggalkan iman kepada Yesus, sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Kondisi tersebut membuat Paulus dan teman-temannya merasa gagal. Semua usaha mereka menjadi tampak sia-sia. Untuk memberi respons pada situasi itu, mereka pun mengirimkan surat teguran. Lewat surat itu, Paulus mengimbau agar mereka kembali pada ajaran Yesus Kristus (2). Paulus menasihati dengan menekankan bahwa hanya Yesus Kristus yang bisa menjaga, melindungi, dan memberikan damai sejahtera. Sebab itu, Paulus mengatakan supaya mereka jangan melepaskan diri dari anugerah yang telah dicurahkan. Karena tindakan tersebut bisa mendukakan hati Tuhan yang telah menyerahkan dan merelakan diri-Nya untuk disalib demi menebus dosa dunia (3-4). Nasihat Paulus kepada jemaat Galatia pun berlaku bagi orang percaya masa kini. Kita harus membangun fondasi kehidupan yang kokoh di atas Kristus, Sang Pemilik kehidupan. Kita harus berakar di dalam-Nya. Untuk itulah sebagai anak-Nya, kita harus mendekatkan diri dan membangun relasi dengan-Nya. Ia mau agar kita selalu datang kepada-Nya dan orientasi hidup kita hanya tertuju kepada-Nya. Tuhan mau kita berkata, "Bagi-Nya kemuliaan selama-lamanya" (5). Doa: Tuhan, tolonglah kami agar tetap hidup dalam persekutuan dengan-Mu. [JJ]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |