Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/09/07 |
|
Senin, 7 September 2020 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)
|
|
Akhir-akhir ini, kita melihat efek destruktif dari media sosial dalam membangun prasangka. Banyaknya informasi yang tidak bisa dipercaya berhasil membentuk cara berpikir yang salah. Akibatnya, masyarakat kita sangat reaktif terhadap segala informasi, termasuk kebijakan pemerintah. Menurut English Standard Version Study Bible, mazmur ini merupakan nyanyian yang menunjukkan peran kerajaan Daud dalam rencana Allah bagi umat-Nya. Mazmur ini memberikan gambaran ideal tentang pemimpin yang baik. Seorang pemimpin seharusnya tidak bercela, berintegritas, matanya tidak tertuju kepada hal yang sia-sia, tidak melakukan perbuatan murtad, dan hatinya jauh dari yang jahat (2-4). Tidak hanya itu, seorang raja harus mengikuti teladan dari berbagai sifat Tuhan yang disembahnya. Contohnya, ia harus bermurah hati kepada orang-orang yang setia dan tidak bercela (6); ia harus bertindak adil; serta menghancurkan kefasikan, yaitu orang-orang yang menghujat sesamanya, orang-orang yang congkak, para penipu dan pembohong, dan para pembuat kejahatan (5, 7). Hal yang paling penting adalah seorang raja harus tunduk dan takut akan Tuhan sebagai pemangku kekuasaan tertinggi. Tuhan menghendaki agar kekuasaan yang diberikan-Nya mencerminkan kebenaran, keadilan, dan kesejahteraan. Jika hati seorang raja jahat, maka ia akan menggunakan kekuasaannya dengan semena-mena. Ia akan membuat peraturan dan kebijakan yang hanya menguntungkan dirinya dan sekelompok elite yang berada di sekitar dirinya. Pihak yang dirugikan adalah rakyat kecil. Seandainya hari ini, sebagai seorang Kristen, kita berada pada posisi kepemimpinan, maka hendaklah kita menjalankan posisi itu sebagaimana Allah melaksanakan kepemimpinan kepada umat-Nya, yaitu seperti gembala kepada domba-domba-Nya, yang memimpin dengan kasih dan keadilan serta yang memberi kesejahteraan. Mencontoh kehendak Raja Daud, marilah kita hidup dalam ketulusan hati dan menjauh dari perkara kejahatan. [JHN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |