Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/09/10 |
|
Senin, 10 September 2007
|
|
Judul: Rencana Tuhan Allah menyatakan keterlibatan penuh dalam hidup hamba-Nya, maka konspirasi untuk membunuh Paulus tidak berjalan sendirian. Tak lama setelah itu terbentuk \'tim penyelamat\' Paulus yang dimulai oleh kemenakannya. Sang kemenakan tidak pernah muncul dalam kisah hidup Paulus sebelum dan sesudah peristiwa ini. Maka bagaimana kita tidak melihat campur tangan Tuhan melalui kehadiran sang kemenakan yang begitu tiba-tiba dan satu-satunya dikisahkan dalam Alkitab? Setelah mendengar persepakatan jahat para pemimpin agama Yahudi, kemenakan Paulus mengambil langkah untuk menyelamatkan hidup pamannya. Kepala pasukan kemudian tergabung dalam \'tim penyelamat\' itu. Sudah menjadi tugasnya untuk menjaga keamanan di Yerusalem. Maka ia berusaha menghalangi upaya pembunuhan Paulus karena khawatir akan akibatnya bagi keamanan kota. Lagi pula ia hampir melakukan kesalahan sebelumnya, karena tidak menyangka bahwa Paulus adalah warga negara Roma. Kalau saja itu sampai terjadi, maka kedudukannya bisa terancam. Sebagai tindak lanjut, ia mengirimkan Paulus kepada Feliks, wali negeri di Kaisarea dengan menyertakan konvoi pasukan bersenjata untuk mengawal Paulus. Melalui suratnya kepada Feliks, komandan pasukan menerangkan segala sesuatu tentang Paulus supaya proses peradilan bisa dijalankan. Perwujudan rencana Allah melibatkan berbagai perlawanan dari pihak penolak Injil. Kepentingan Tuhan adalah menggenapkan rencana-Nya. Kepentingan musuh Tuhan adalah menghambat bahkan membatalkan rencana Tuhan! Akibatnya para hamba Tuhan sering harus mengalami penderitaan dalam menjalani rencana Tuhan (9:13-16). Meski menuju Yerusalem berarti menjadi salah satu puncak, bagi Paulus hal itu merupakan ketaatan dan kesempatan perwujudan rencana Allah. Maka dalam kondisi bagaimana pun, kita tidak perlu kehilangan pengharapan karena rencana Tuhan tidak akan dan tidak pernah gagal.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |