Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/09/11 |
|
Kamis, 11 September 2014
|
|
Judul: Masa depan ada di tangan Tuhan Maka Allah memperingatkan umat agar tidak mengikuti kebiasaan bangsa lain dalam mencari fenomena benda-benda angkasa untuk mengetahui kehendak dewa-dewa mengenai masa depan mereka (1-2). Lalu abnormalitas di langit dipandang sebagai tanda dari surga. Jika itu menandakan bahwa masa depan mereka akan buruk, maka suatu ritual tertentu harus dilakukan untuk menangkal yang buruk itu. Allah menyatakan bahwa penyembahan kepada patung berhala merupakan suatu delusi (pikiran yang tidak rasional), karena patung berhala tidak memiliki sifat Ilahi. Patung berhala hanyalah kayu belaka (3) yang kemudian diperindah oleh tangan manusia (4). Lalu kuasa apa yang terdapat pada patung seperti itu? Patung seperti itu tidak lebih dari orang-orangan sawah yang hanya bisa menakut-nakuti burung. Maka sungguh menggelikan bila orang menyembah sesuatu yang tidak bisa memberikan perintah, nasihat, penghiburan, atau pertolongan kepada orang-orang yang menyembah dia. Seharusnya orang-orang yang menyembah patung menjadi malu. Jadi, tidak mungkin membandingkan patung-patung berhala itu dengan Allah. Patung berhala hanya buatan manusia, yang suatu saat akan hancur. Namun Allah adalah Pencipta. Segala sesuatu di kolong langit ini ada karena kuasa-Nya. Hujan, angin badai, dan kilat merupakan kesaksian akan kuasa Allah (12-13). Dengan perbandingan yang tak sebanding itu, masihkah kita merasa tidak aman bila menyerahkan masa depan kita di tangan Allah yang Mahakuasa itu? Adakah kita masih memerlukan ramalan bintang atau ramalan-ramalan yang lain untuk melengkapi rasa yakin kita dalam menapaki masa depan? Kiranya pemahaman bahwa Dialah Pencipta alam semesta, yang berkuasa atas hidup mati manusia, meneguhkan kita untuk percaya bahwa masa depan kita ada di tangan-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |