Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/09/12 |
|
Jumat, 12 September 2014
|
|
Judul: Saat dihukum Tuhan Yeremia menyadari bahwa bangsanya telah berdosa di hadapan Allah. Tuhan pun telah memberitahukan Yeremia bahwa di dalam kemarahan-Nya, Tuhan akan melemparkan penduduk Yerusalem seperti orang melemparkan batu dari ketapelnya. Ini akan menjadi pengalaman yang menyakitkan bagi mereka (18-19). Tak ada tempat untuk melarikan diri dari hukuman Tuhan. Tempat tinggal mereka rusak, sementara tak seorang pun dapat menolong mereka untuk membangunnya kembali. Bahkan anak-anak mereka pun telah pergi (20). Dari sisi seorang pemimpin, baik pemimpin politik maupun pemimpin rohani, telah menolak Allah dan perjanjian-Nya (21). Tindakan bodoh itu membuat mereka gagal menggembalakan umat-Nya. Akibatnya, rakyat kehilangan arah bagaikan anak ayam kehilangan induk. Maka kesalahan umat dan pemimpin umat membuat Allah menggunakan bangsa-bangsa lain untuk menghancurkan kota-kota Yehuda sedemikian rupa, sehingga hanya serigala-serigala sajalah yang akan menempati wilayah itu (22). Begitu mengerikan hukuman Allah sehingga Yeremia berdoa kepada Allah. Namun Yeremia bukan meminta agar Allah menghentikan invasi itu, karena Allah sudah melarang dia untuk mendoakan hal itu (Yer. 7:16; bdk. Yer. 11:14, 14:11-12). Yeremia meminta agar Tuhan menghukum bukan dengan kemarahan yang menyala-nyala, karena mereka pasti akan mati, meski mereka memang layak untuk menerima hal itu (24). Yeremia mengakui bahwa bangsanya tidak memiliki hikmat untuk melangkah dengan benar (23), maka hukuman itu kiranya bertujuan untuk mengoreksi mereka (24). Menerima hukuman Allah sebagai akibat dosa-dosa kita memang tidak mudah. Namun jangan pernah meninggalkan Allah. Mintalah kasih karunia-Nya agar hukuman itu mengoreksi hidup Anda dan membuat Anda dapat hidup makin menyenangkan hati-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |