Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/09/13 |
|
Senin, 13 September 2021 (Minggu ke-16 Sesudah Pentakosta)
|
|
Bagi setiap manusia, bekerja adalah keniscayaan. Orang hidup untuk bekerja. Ketika orang bekerja, maka mereka akan menerima upahnya. Tentu saja, setiap pekerja berharap untuk mendapatkan upah yang sebesar-besarnya. Namun, pemikiran tentang upah tak hanya muncul dalam kaitan dengan pekerjaan, melainkan juga dalam kaitan dengan kehidupan setelah kematian. Nas hari ini menunjukkan hal tersebut. Dari pertanyaan seorang muda yang kaya itu (16), jelas bahwa baginya, dan mungkin bagi kebanyakan orang, surga adalah upah yang akan mereka terima bila mereka melakukan suatu pekerjaan tertentu. Hal yang menarik adalah cara Yesus menjawab pertanyaan tersebut. Alih-alih memberikan jawaban yang bersifat hitam putih, Yesus justru mengajak orang muda tersebut untuk memeriksa ulang apa yang menjadi pemahamannya. Yesus mulai dengan mempertanyakan konsep "baik" (17) dengan menyodorkan konsep perintah yang baik (18-19, 21). Bagi Yesus, jelas bahwa melakukan perbuatan baik adalah keniscayaan, bukan demi mendapatkan upah. Ternyata, pemikiran seperti yang ada pada orang muda itu, juga ada di dalam pikiran para murid (25, 27). Bagi mereka, masuk surga-mendapatkan hidup yang kekal-adalah upah. Mereka berpikir bahwa perbuatan atau pekerjaan yang mereka anggap baik cukup untuk membuat mereka mendapatkan upah yang besar, yaitu hidup kekal. Yesus menunjukkan bahwa hidup kekal dalam surga bukanlah upah. Tidak ada perbuatan baik manusia sekecil atau sebesar apa pun yang dapat membawanya sampai ke sana. Hidup kekal adalah anugerah Allah, bukan upah yang diterima manusia karena melakukan sesuatu yang baik. Kita melakukan pekerjaan baik bukan agar kita masuk surga. Melakukan pekerjaan baik adalah panggilan bagi setiap orang dan secara khusus bagi siapa pun yang mengikut Kristus. Jadi, mari kita mengerjakan semua yang baik bukan agar mendapatkan upah; sebaliknya, kita melakukan pekerjaan baik karena kita sudah mendapat anugerah-Nya. [JCP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |