Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/09/14 |
|
Senin, 14 September 2009
|
|
Judul: Kedaulatan Tuhan Konteks sejarah Yehezkiel pasal 38-39 ini berada jauh sesudah masa Yehezkiel, juga masa pemulihan umat-Nya yang sedang mengalami penghukuman di Babel (ayat 8). Peristiwa yang dicatat di bagian ini rupanya dicuplik sebagian di dalam Why. 19-20. Ini mengkonfirmasi bahwa berita Yehezkiel di pasal 38-39 bersifat apokaliptik. Berita ini hendak menegaskan kedaulatan Tuhan atas sejarah dunia. Pada perikop ini kita membaca bahwa Tuhan menantang Raja Gog dari Magog agar menghimpun semua sekutunya yang berasal dari penjuru dunia (ayat 4-7) untuk melawan umat Tuhan (ayat 8-9). Tuhan tahu motivasi di balik penyerangan tersebut, yaitu untuk menjarah dan menjajah mereka (ayat 10-13). Kita membaca bahwa Tuhan dengan sengaja “memaksa” Gog dari Magog untuk melawan Allah (ayat 3-4). Dengan gamblang Yehezkiel menyebutkan bahwa usaha musuh untuk menghancurkan umat Allah sesungguhnya merupakan cara Allah untuk menunjukkan kekudusan-Nya (ayat 16). Dalam sejarah PL para musuh Israel adalah bangsa-bangsa di sekitarnya yang menyerang dan menjarah mereka. Pada bagian ini, yang disebut musuh adalah koalisi antara Mesekh dan Tubal dengan berbagai bangsa di penjuru dunia: Persia di Timur, Etiopia dan Put di Selatan, Gomer dan Bet-Togarma di Utara. Koalisi tujuh bangsa yang secara simbolik berarti koalisi total musuh Tuhan. Siapa lagi kalau bukan kuasa kegelapan yang berada di balik semuanya, yang menggunakan bangsa-bangsa di dunia ini untuk melawan Allah dan umat-Nya? Perikop ini mengajar kita mengenai kedaulatan Allah. Dia tahu akan motivasi jahat si musuh yang hendak menghancurkan umat-Nya. Dia memakai momentum seperti ini untuk menunjukkan kemahakuasaan-Nya. Tidak tanggung-tanggung, semua musuh dihimpun untuk kemudian satu kali dihancurkan semua. Hal itu dilakukan agar semua bangsa mengenal siapa Tuhan, Allah Israel. Dia bukan hanya Tuhannya orang Israel, tetapi Allah penguasa alam semesta.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |