Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/09/15 |
|
Senin 15 September 2008
|
|
Judul: Menjadi mezbah hidup Persembahan yang berupa kurban tidak lagi terjadi di dalam gereja kini. Maka di dalam gereja tidak ada lagi mezbah kurban karena dosa. Meski demikian, kita telah menjadi bait Allah yang hidup karena Tuhan kita, Yesus Kristus telah mempersembahkan hidup-Nya sebagai kurban penebusan yang tuntas ganti diri kita. Mezbah kurban syukur masa kini adalah respons syukur dan terima kasih kita kepada Dia, yang telah mengurbankan diri-Nya bagi kita. Respons syukur itu kita nyatakan dalam segenap hidup kita, yaitu dalam keseharian kita. Kiranya perenungan hari ini mengingatkan kita agar bersedia menjadi mezbah bagi Tuhan. Artinya, dengan tulus dan sukarela mempersembahkan tubuh dan hidup kita bagi kemuliaan Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhan Yesus telah memulihkan kita dalam hubungan damai dengan Tuhan. Sudah selayaknya bila kita mensyukuri karya Allah yang besar itu. Bersorak sorai, bahkan dengan mencucurkan air mata, memuji-muji Tuhan. "Sebab Ia baik, bahwa untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |