Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/09/15 |
|
Selasa, 15 September 2015
|
|
Judul: Mati bagi Diri Sendiri? Raja Hosea melakukan hal yang jahat di mata TUHAN (1-2). Ia melawan Shalmaneser V dan bergabung dengan kekuatan Mesir (3-4). Tindakan ini bodoh dan melawan kehendak TUHAN. Dia mengandalkan manusia lemah dan juga jahat di mata TUHAN. Orang Israel juga berbuat jahat di mata TUHAN (7-8). Mereka meniru ibadah dan hidup menurut kebiasaan bangsa-bangsa di sekitar mereka (9-11). Mereka mengabaikan peringatan TUHAN, tidak mau mendengarkan, mengeraskan tengkuk, menolak ketetapan dan perjanjian-Nya; mempersembahkan anak-anak sebagai korban dalam api, melakukan tenung, telaah dan melakukan yang jahat, sehingga menimbulkan sakit hati-Nya (14-17). Tenung dan telaah menunjukkan bahwa mereka sudah tidak mencari kekuatan dan bimbingan TUHAN dan firman-Nya. Mereka secara total menjauh dari TUHAN. Karena itu TUHAN sangat murka bahkan menolak mereka (18-23). Mereka lupa akan kebaikan yang diperoleh dan dialami selama mengandalkan TUHAN. Ketika Raja dan umat Israel ingin hidup tenang, aman, dan nyaman seperti bangsa-bangsa sekitarnya, sebenarnya mereka kehilangan pola hidup sebagai umat TUHAN. Ketika ada masalah besar yang kita alami, lebih baik kita evaluasi diri di hadapan TUHAN. Mungkin saja itu terjadi karena kita seperti Hosea dan orang Israel yang berusaha menyesuaikan hidup dengan lingkungan yang tidak percaya kepada TUHAN. Sesulit apapun menaati kehendak TUHAN, kita harus taat demi kemuliaan-Nya. Hidup sesungguhnya dapat diperoleh saat kita berjalan di dalam TUHAN. Orang yang berada di luar pemeliharaan Tuhan akan menghadapi kebinasaan. [TT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |