Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/09/15 |
|
Kamis, 15 September 2016 (Minggu ke-18 sesudah Pentakosta)
|
|
Alkitab menunjukkan bahwa Tuhan menyelamatkan umat-Nya bukan dengan cara negosiasi atau jalan damai, melainkan dengan menghancurkan musuh umat-Nya. Dalam pasal 35, kita melihat Edom sebagai musuh Israel akan dihakimi dan dihancurkan-Nya. Edom adalah bangsa keturunan Esau, saudara Yakub. Tuhan tidak menghendaki Edom dan Israel bermusuhan. Pada waktu Israel keluar dari Mesir dan akan melewati daerah Edom, Tuhan berpesan kepada Israel bahwa mereka tidak boleh menyerang Edom karena Seir telah diberikan kepada Edom menjadi miliknya (Ul. 2:4-5). Sayangnya, dari awal Edom tidak pernah menganggap Israel sebagai saudara. Pada zaman Musa, Edom tidak memperbolehkan Musa dan Israel melewati tanah mereka sehingga Israel harus berputar mengitari pinggiran daerah Edom. Permusuhan Edom dan Israel berlangsung terus-menerus. Bahkan Edom bergembira saat saudaranya, Israel, tertimpa malapetaka (5, 15; bdk. Ob. 10-14). Edom berpikir bahwa tanah Israel dan Yehuda akhirnya akan menjadi miliknya (10, 12). Karena alasan itu, Tuhan akan menghukum bangsa itu. Seperti Edom memperlakukan Israel dalam murka dan cemburunya, Tuhan akan memperlakukan Edom pun demikian (11). Sebagaimana Edom bersuka ria karena Israel telah menjadi sunyi sepi, Tuhan juga akan membuat Edom menjadi sunyi sepi (7, 9, 15). Ini menunjukkan Tuhan peduli terhadap umat-Nya. Bahkan Tuhan menganggap apa yang dilakukan para musuh kepada umat-Nya sama artinya mereka melakukannya kepada diri-Nya (bdk. Kis. 9:5 di mana Yesus menyebut pengikut-Nya sebagai diri-Nya saat mereka dianiaya Saulus). Bersukacitalah karena kita memiliki Allah yang menganggap musuh umat-Nya sebagai musuh pribadi-Nya. Jangan takut jika menghadapi tantangan dan penganiayaan dari orang-orang yang memusuhi umat Tuhan. Ia akan menghukum mereka dengan keras. [IT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |